"Ini kan percobaan, dia merombak-rombak begini kan dia percobaan. Kelinci percobaan semua nih. PNS-PNS jadi kelinci percobaan, kecepatan untuk merespons kebutuhan wilayah dibutuhkan. Nanti kita lihat tahun depan hasilnya," ujar Syarif di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Selasa (8/9/2015).
Syarif memahami bahwa selama ini Ahok mengacu kepada UU ASN agar bisa melakukan rotasi, demosi, dan mutasi terhadap para PNS dengan cara seleksi terbuka. Cara itu begitu berbeda dengan sistem jenjang karier yang sudah terbangun selama ini.
Menurut Syarif, sistem kepamongprajaan yang ada di tiap pemerintahan tidak sederhana. Sistem itu telah dibentuk begitu lama sehingga sistem baru yang Ahok buat pasti tidak bisa begitu saja diterima.
"Makanya dia nyentilnya langsung ke akarnya, IPDN dibubarin. Saya paham maksudnya apa," ujar Syarif.
"Maksudnya supaya membuat legitimasi bahwa proses perombakan seperti ini lebih bagus ketimbang menggunakan lulusan IPDN. Enggak perlu lagi IPDN. Benar-benar saja, kalau ikutin pikiran paradigmanya pak Gubernur. Tapi di sisi lain soal ini enggak sederhana," tambah dia.
Syarif mengatakan, pendapatnya diperkuat dengan rencana Ahok yang kembali ingin melakukan perombakan akhir pekan ini. Meskipun mendapat jaminan dari Ahok bahwa kinerja PNS tidak terganggu dengan adanya peronbakan, Syarif tidak ingin langsung yakin.
Penyerapan anggaran adalah indikator keberhasilan perombakan pejabat yang menjadi percobaan Ahok. Syarif mengatakan, jika penyerapan anggaran tinggi, maka percobaan Ahok berhasil.
"Terus aja diterusin, enggak ada habis-habisnya. Orang belum selesai evaluasi malah dirombak lagi, terus aja jadi kelinci percobaan tuh yang baju-baju cokelat (seragam PNS). Tapi nanti Januari akan keliatan. Ujungnya kan penyerapan anggaram, kita lihat di sisa tiga bulan ini," ujar Syarif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.