Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Paling Favorit Ruang Rapim, soalnya Jadi Ruang Marah-marahnya Gubernur Tuh"

Kompas.com - 14/09/2015, 09:58 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Wisata Balai Kota membuka beberapa ruangan yang berada di Balai Kota untuk dikunjungi oleh warga. Mulai dari ruang tamu, tempat para tamu menunggu untuk masuk ke ruang rapat atau ke ruang Gubernur.

Lalu Balairung, ruang yang kerap digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk wawancara Gubernur oleh media. Ruang Rapat Pimpinan (Rapim), tempat untuk rapat para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (Rapim).

Ruang Balai Agung, tempat untuk diselenggarakan beberapa kegiatan Pemprov DKI. Salah satunya, kegiatan pelantikan para pejabat.

Ruang yang tampak menjadi favorit adalah ruangan foto Gubernur terdahulu. Di ruangan itu terdapat foto-foto Gubernur terdahulu. Mulai dari Gubernur pertama, Soewirjo yang memimpin Jakarta sejak 23 September 1945 hingga November 1947, sampai Joko Widodo yang memimpin dari 15 Oktober 2012 hingga 16 Oktober 2014.

Selain itu, ruang Rapat Pimpinan (Rapim) juga menjadi salah satu favorit. Sebab, ruang rapat yang digunakan Ahok itu kerap muncul di televisi atau channel YouTube.

"Paling favorit sih ruang Rapim, soalnya jadi ruang marah-marahnya Gubernur tuh. Saya sering lihat di YouTube," kata Hartono (35), warga Manggarai, Jakarta Selatan, sambil tertawa, Minggu (13/9/2015).

Sedangkan, ruang foto Gubernur, menurut Hartono, bisa menjadi tempat pengetahuan pengunjung. Sebab, di sana bisa melihat foto dari Gubernur pertama hingga terakhir.

"Bisa jadi tempat menambah wawasan pengunjung. Anak-anak juga jadi bisa belajar. Ini lho Gubernur sebelum Ahok. Seharusnya Istana Negara juga bisa dibuka seperti ini," katanya.

Menurut Kepala Biro Umum, Agustino Dharmawan, sejak dibuka pada Sabtu (12/9/2015) hingga Minggu (11/9/2015), terdapat 4.741 pengunjung.

"Sabtu sebanyak 1.400 pengunjung, sedangkan pada hari Minggu mencapai 3.341 pengunjung. Kami juga tetap akan lakukan evaluasi pada Wisata Balai Kota," katanya. (Mohamad Yusuf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com