"Perlu kami jelaskan pasar rakyat ini masih dibutuhkan masyarakat tapi perlu dibenahi. Sebagian besar pedagang di pasar-lasar itu kemampuannya menengah ke bawah. Jadi kami butuh PMP ini untuk renovasi, Pak," ujar Direktur Utama PD Pasar Jaya Lutfi Rahman di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (14/9/2015).
Lutfi menjelaskan, dengan PMP tersebut renovasi pasar juga bisa dilakukan menyeluruh dan meringankan beban pedagang. Sebab, PD Pasar Jaya bisa membebaskan uang sewa bangunan terhadap pedagang.
Seorang anggota Badan Anggaran DPRD, Tandanan Naulay, kemudian bertanya kepada Lutfi mengenai program pengembangan distribusi dan retail argo. Program tersebut bertujuan menguasai satu komponen dagang sampai ke sumbernya. Seperti penguasaan distribusi beras,
Daulay bertanya apakah PD Pasar Jaya bekerja sama dengan petani untuk mendapatkan pasokan beras langsung dari sumber pertama. "Bagaimana caranya supaya bisa menguasai di hulu? Desainnya seperti apa supaya nanti jelas?" ujar Daulay.
Menjawab hal itu, Lutfi mengatakan inti program tersebut bukan berarti PD Pasar Jaya membeli semua pasokan beras langsung ke sumbernya. Namun PD Pasar Jaya tetap menjaga pasokan dengan membeli dari Bulog. "Jadi kami tetap harus sinergi dengan Bulog pak," ujar Lutfi.
Pimpinan Banggar DPRD Mohamad Taufik pun langsung memotong bahwa hal itu menandakan PD Pasar Jaya belum melakukan penguasaan terhadap beras. "Kalau beli dari Bulog, berarti bukan menguasai dong pak. Orang bapak mau beli bukan menguasai," ujar Taufik.
Taufik pun memutuskan untuk menahan terlebih dahulu PMP untuk PD Pasar Jaya sampai mereka memberi kajian soal program penguasaan pangan tersebut. "PMP kita tahan ya, kita minta dulu kajiannya. Kalau beli dari Bulog mah enggak usah susah-susah," ujar Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.