Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Minta PD Pasar Jaya Tak Gratiskan Sewa Kios

Kompas.com - 15/09/2015, 19:12 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur PD Pasar Jaya Lutfi Rahman mengutarakan rencananya menggratiskan sewa kios di pasar-pasar PD Pasar Jaya. Hal tersebut agar menarik minat para pedagang untuk berjualan di pasar yang akan direvitalisasi dengan menggunakan dana PMP (penyertaan modal pemerintah).

Rencana itu disampaikan Lutfi dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran – Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 di Jakarta, Selasa (15/9/2015). Akan tetapi, hal tersebut tidak disetujui oleh Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Bestari Barus. Ia mengusulkan masyarakat tetap membayar dengan harga murah.

"Karena rusun saja bayar, pak. Mari kita tetapkan saja harga yang mampu dibayar masyarakat. Rusunawa aja bayar pak, ini orang berdagang, ada penghasilannya, jangan digratiskan," ujar Bestari di Gedung DPRD DKI, Selasa.

Bestari mengatakan, ketidakadilan muncul jika pedagang dibebaskan dari sewa kios. Pedagang di pasar lain yang membayar akan merasa iri.

Usulan sewa kios secara murah itu pun disetujui oleh Pimpinan Banggar DPRD DKI Mohamad Taufik. Menurut Taufik, pedagang tetap harus diwajibkan membayar.

"Bukan kita enggak mau kasih gratis pak, kalau perlu harusnya rusun juga gratis, kuburan juga gratis," ujar Taufik.

Lutfi pun mengatakan, para pedagang tidak sepenuhnya gratis. Mereka tetap berkewajiban membayar biaya pengelolaan pasar (BPP). Lutfi juga mengingatkan bahwa status kios yang digunakan oleh pedagang adalah pinjam pakai. Kontrak tersebut diperpanjang tiap tahun. Dengan demikian, kios pun tidak diberikan secara gratis dan menjadi hal milik.

"Rencana kami ke depannya ada transaksi non tunai. Nanti kita bisa tahu transaksi mereka. Kalau transaksi mereka sudah bagus, baru mereka membayar," ujar Lutfi.

Mendengar jawaban Lutfi, Taufik pun kembali pesimis. Sebab, menurut dia, masyarakat umum belum siap melakukan sistem transaksi non-tunai. Jika hal itu tetap diterapkan, Taufik yakin pasar tersebut tidak ramai didatangi pengunjung. Akhirnya, Taufik pun tetap meminta Lutfi untuk meninjau ulang kebijakan kios gratis tersebut.

"Percaya sama saya, Pak Lutfi. Kalau disuruh belanja ke pasar pakai non-tunai, pasar bapak sepi. Yakin pak. Kalau itu proses 10 tahun yang akan datang mungkin aja pak. Saya sih setuju saja, cuma orang-orang belum siap pak," ujar Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com