Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pompa Diperbaiki, Saluran Dinormalisasi

Kompas.com - 29/09/2015, 17:25 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Satu dari 29 rumah pompa di Jakarta Barat saat ini rusak. Dua di antara empat pompa di rumah pompa di Kebun Raya, Kebon Jeruk, itu rusak setelah baling-balingnya tersangkut sampah yang didominasi sampah plastik.

Dua mesin penyedot itu kini sedang diperbaiki. Di rumah pompa tersebut ada empat mesin pompa air berkapasitas 500 liter per detik.

"Kami targetkan pompa sele- sai diperbaiki sebelum musim hujan. Kami juga membangun sodetan di seberang Tol Kebon Jeruk selebar 2 meter untuk mengalirkan air ke Kali Sekreta- ris," ujar Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat Santo, Senin (28/9).

Pembuatan sodetan itu diharapkan mampu mengurangi banjir sebesar 70 persen di kawasan tersebut. Selain itu, Sudin Tata Air Jakarta Barat juga memiliki beberapa pompa mobile berkapasitas 100 liter per detik dan 500 liter per detik.

Di sisi lain, normalisasi dan pengerukan saluran penghubung baru berjalan 20 persen. Total ada 314 titik saluran penghubung yang menjadi kewenangan Sudin Tata Air Jakarta Barat. Sudin Ta- ta Air juga mengeruk endapan waduk, seperti Waduk Grogol. Kali Grogol di depan Universitas Trisakti, Jakarta Barat, dikerjakan Dinas Tata Air DKI Jakarta.

Wilayah kelurahan juga mulai menguras dan menormalisasi saluran mikro. Pekerjaan tenaga penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) di Kelurahan Palmerah, misalnya, difokuskan untuk menormalisasi dan menguras saluran. Diharapkan, pekerjaan itu selesai sebelum musim hujan tiba.

"Puluhan saluran air mulai dikuras sejak 1 Juli hingga September. Saluran yang tertutup kami bongkar untuk mengeruk lumpur dan sampah," ujar Donald ML Tobing, koordinator PPSU Kelurahan Palmerah.

Agenda prioritas

Pengerukan saluran penghubung juga menjadi agenda prioritas Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Selatan. Sejak sebulan terakhir, misalnya, petugas mengeruk saluran Rawabilal di Perumahan Tebet Mas Indah, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Saluran selebar 4-5 meter yang penuh lumpur dan sampah itu kini terlihat lebih bersih.

Saluran sepanjang 1,5 kilometer itu berkelok-kelok di antara rumah-rumah penduduk. Iwan (40), salah seorang petugas, mengatakan, setiap hari mengangkut 7-8 truk sampah dan lumpur dari dalam saluran air. "Kesulitannya, di sekitar saluran penghubung banyak pohon. Alat berat sulit bermanuver," katanya.

Menurut Hajat (45), pengawas pengerukan, saluran penghubung Rawabilal dikeruk sejak sebulan lalu atas permintaan warga. Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Deddy mengatakan, dalam waktu dekat, pekerja akan diarahkan mengeruk saluran penghubung di Kecamatan Jagakarsa.

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Tri Djoko Sri Margianto menuturkan, pengerukan kali besar di Jakarta sudah dimulai dengan total dana hingga Rp 500 miliar. Pekerjaan itu dibagi empat paket, yaitu di Kali Sentiong, Kali Galur, Kali Item, dan Waduk Sunter Utara. (JAL/DEA/DNA)

-------

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Selasa, 29 September 2015, dengan judul "Pompa Diperbaiki, Saluran Dinormalisasi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com