Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Stasiun Kebayoran Dikhawatirkan Membuat Lingkungan Kumuh

Kompas.com - 07/10/2015, 15:45 WIB
Khuswatun Hasanah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kontraktor pembangunan Stasiun Kebayoran Andi Titika, mengakui pembangunan stasiun yang terintegrasi dengan halte transjakarta dan MRT akan menjadi rangkaian fasilitas transportasi yang mewah bagi masyarakat.

Namun, seiring hal tersebut dia mengkhawatirkan pembangunan akan membuat lokasi sekitar stasiun terlihat kumuh ditambah dengan adanya pasar loak di sekitar stasiun.

"Takutnya nanti stasiunnya megah, sekelilingnya kumuh, sekarang ini tanah kereta api lebih luas daripada pasar loak," ucap Andi saat ditemui Kompas.com di kawasan pembangunan Stasiun Kebayoran, Rabu (7/10/15).

Andi menambahkan, sebelumnya pihak Stasiun Kebayoran sudah sering melakukan pembersihan pasar loak yang ada di lingkungan stasiun. (Baca: Stasiun Kebayoran Akan Terintegrasi dengan Halte Transjakarta dan MRT)

Hanya saja dia mengakui membersihkan lingkungan stasiun dari pedagang pasar loak bukanlah hal yang mudah karena pedagang tetap berjualan di sana.

"Secara kementerian, kan (tanah yang ada pasar loak dan tempat mengetem angkutan umum itu masih punya stasiun. Tetapi karena fasilitas sudah banyak yang pakai jalan jadi ya enggak apa-apa buat jalan," kata Andi.

Saat ini pembangunan stasiun lebih banyak dilakukan pada malam hari dan agak menghambat pembangunan. Menurut Andi pembangunan malam hari dikarenakan adanya pemasangan komponen crossing perlintasan di atas rel perkeretaapian.

"Kan kalau pasang crossing enggak boleh ada kereta lewat, kita enggak bisa sembarangan, perlu jeda waktu, kita malam kerjanya, ya jadi lama. Berbeda dengan pembangunan gedung apartemen yang tidak ada gangguan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com