Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2016, DPRD DKI Ajukan Kunjungan ke Bali hingga 12 Kali

Kompas.com - 07/10/2015, 21:06 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam dokumen rencana kerja dan anggaran (RKA) 2016, anggota DPRD DKI Jakarta diketahui mengajukan perjalanan dinas ke Bali hingga 12 kali. Berdasarkan jumlah tersebut, dua kunjungan akan dilakukan oleh Badan Anggaran, dua kunjungan oleh Badan Musyawarah, dua kunjungan oleh Badan Kehormatan, tiga kunjungan oleh panitia khusus, dan tiga kunjungan lainnya oleh tiga komisi yang ada di lembaga tersebut.

Jumlah rata-rata yang diajukan dalam setiap kunjungannya mencapai sekitar Rp 2,15 miliar. Jumlah terkecil berasal dari Badan Kehormatan yang menganggarkan Rp 511 juta, sedangkan jumlah terbesar berasal dari tiga komisi yang mencapai Rp 6,8 miliar.

Selain ke Bali, ada pula kunjungan ke Lampung dan NTB sebanyak satu kali yang akan dilakukan oleh Badan Legislasi Daerah, serta ke Banten dan Jawa Barat masing-masing dua kali oleh badan yang sama.

Kunjungan-kunjungan ke daerah tersebut masuk rencana yang sama dengan kunjungan yang akan mereka lakukan ke enam negara, yaitu ke Amerika Serikat, Hongaria, Belanda, China, Jepang, dan Korea Selatan.

Kepala Bagian Keuangan Kesekretariatan Dewan Dame Aritonang menyebutkan, belum ada keputusan final mengenai rencana kunjungan tersebut. Sebab, penentuannya baru dapat dipastikan setelah disahkannya APBD 2016 yang sampai saat ini masih dalam tahap pembahasan.

"RKA itu tuh dipakai saat rapat pembahasan dengan alat kelengkapan Dewan. Itu baru rancangan. Belum keluar RKA finalnya, itu masih rancangannya saja. Masih berubah-ubah," ujar Dame, di Gedung DPRD DKI, Rabu (7/10/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com