Pantauan Kompas.com di lokasi, Senin (12/10/2015), api membakar kayu untuk pengerjaan gedung tersebut pada sisi paling pojok bangunan. Di sana, terdapat pula puing material pengerjaan yang direncanakan untuk salah satu gedung Kampus Uta"45.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, bentrokan itu berawal dari serangan kelompok tak dikenal terhadap kelompok yang menjaga di dalam gedung proyek yang sedang terhenti akibat sengketa.
Kelompok dari luar itu terdiri dari sekitar 30 orang. Mereka disebut berbekal senjata tajam dan menyerang kelompok penjaga gedung. Penyerang masuk dari gedung yang terbakar dan mencari kelompok yang menjaga gedung tersebut. Bentrokan pun pecah.
"Mereka yang bawa senjata panjang-panjang. Kami hanya pakai bantu saja. Mereka dekat kami lempar," kata seorang pejaga gedung, di lokasi kejadian, Senin (12/10/2015).
Pria yang menolak menyebut nama itu menuduh, kelompok penyerang itulah yang membakar. Pernyataannya didukung rekannya.
"Kami di sini hanya kerja. Tetapi tiba-tiba mereka datang dari arah sana itu lalu menyerang kami. Sepertinya mereka mau mengambil tempat kami ini," ujarnya.
Puluhan personel kepolisian dan Sabhara Polsek Tanjung Priok, beserta anggota TNI AD nampak berjaga-jaga di lokasi bekas bentrokan itu.
Terlihat pula Kepala Polsek Tanjung Priok Komisaris Tumpak Simangunsong dan anak buahnya. Namun, Tumpak belum bersedia dimintai keterangannya.
Sementara itu personel Sudin Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Riyanto, mengatakan, api cepat melahap karena material bangunan yang mudah terbakar dan cuaca panas. Namun Riyanto mengaku belum mengetahui penyebab pasti kebakaran itu.
"Kalau dari saya mungkin karena bahan-bahan kering dan suhu yang panas kena sinar matahari terus terjadi kebakaran," ujarnya.
Meski tawuran dua kelompok itu telah reda, aparat kepolisian dari Polsek Tanjung Priok dan TNI masih berada di lokasi. Nampak bekas tawuran kaca bangunan penjaga gedung tersebut rusak dilempari batu.
Pihak pemadam kebakaran telah menguasai api yang menyambar material kayu di bangunan tingkat tiga itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.