Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Begini Terus, Bisa Jadi Kasus Prita Mulyasari Versi Pendidikan"

Kompas.com - 22/10/2015, 11:12 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Kasus penggebukan oleh murid kelas I SD Tunas Mulia Montessori M (6) terhadap temannya, ASP (6), telah menjadi perhatian khusus Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang.

Pihak Dewan mengaku tidak ingin masalah yang dialami ASP meluas hingga ke ranah hukum karena ini hanya masalah mendidik karakter seorang anak.

Sebelumnya, orangtua ASP dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik oleh pihak SD Tunas Mulia Montessori, Tangerang.

Ibu ASP, Yessi Caroline, menceritakan kondisi anaknya yang diopname lima hari akibat digebuki oleh M, sebulan lalu.

Dalam tulisan yang dimuat di akun Facebook miliknya, Yessi hanya bercerita tanpa menyebut nama sekolah maupun nama orang atau murid.

"Harusnya kalau ada kejadian seperti itu, tidak boleh gugat-menggugat. Apalagi sekolah, tidak boleh gugat orangtua korban. Kalau begini terus, bisa jadi kasus Prita Mulyasari versi pendidikan," kata Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang Eny Suhaeni kepada Kompas.com, Rabu (21/10/2015).

Dalam waktu dekat, Eny bersama perwakilan dewan lainnya akan menemui pihak SD Tunas Mulia Montessori membicarakan masalah ASP.

Eny akan menyampaikan agar sekolah maupun orangtua korban bisa bermusyawarah mencari jalan keluar terbaik tanpa harus ada yang menggugat ke polisi.

"Ini kan masalah pendidikan, bukannya kasus kriminal," ujar Eny.

Selain ke SD Tunas Mulia Montessori, Eny juga akan menyampaikan hal yang sama ke sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Tangerang agar tidak terulang hal serupa seperti di SD Tunas Mulia Montessori.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi : Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi : Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com