Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unika Atmajaya Jelaskan Kegiatan Menwa yang Diduga Tewaskan Mahasiswa

Kompas.com - 26/10/2015, 18:21 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Unika Atmajaya menjelaskan kegiatan prapendidikan dasar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bela Negara atau Resimen Mahasiswa (Menwa).

Seperti diberitakan, salah seorang peserta, Daniel Vicli Pardamean Tambunan (18), dikabarkan tewas saat mengikuti kegiatan tersebut. [Baca: Mahasiswa Atmajaya Dikabarkan Meninggal Saat Kegiatan Menwa]

Daniel merupakan mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2015. [Baca: Ini Identitas Mahasiswa Atmajaya yang Meninggal Saat Kegiatan Menwa]

Menurut Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unika Atmajaya, Makdin Sinaga, kegiatan Menwa itu dilaksanakan mulai Kamis (22/10/2015) hingga Minggu (25/10/2015) di kampus.

"Kegiatan ini kita kerja sama dengan Koramil. Koramil Setiabudi. Jadi pelatihnya dari Koramil," kata Makdin.

Makdin mengatakan peserta kegiatan diwajibkan menginap.

"Sebelum ikut acara itu, ada formulir yang harus diisi. Jadi ini kerelaan mahasiswa, tidak bersifat wajib," kata Makdin, Senin (26/10/2015) sore.

Ada 17 peserta dari mahasiswa angkatan 2015 yang ikut kegiatan Menwa itu. Makdin mengaku tidak tahu detail konten acara tersebut.

Kegiatan itu di bawah tanggung jawab Biro Kemahasiswaan Alumni dan Bimbingan Karir (BKAK) yang berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada Makdin.

Makdin juga belum tahu apa penyebab Daniel meninggal. Malam ini, dia bersama sejumlah perwakilan kampus akan mengunjungi rumah duka sekaligus untuk menemui orangtua Daniel.

Saat ini jenazah Daniel sudah dibawa ke rumah duka di Tambun, Bekasi. Rencananya ia dimakamkan besok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com