Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Bom Mall Alam Sutera Punya Kesan Baik di Mata Tetangganya

Kompas.com - 29/10/2015, 13:43 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

SERANG, KOMPAS.com — Leopard Wisnu Komala (27), pelaku pengeboman Mall Alam Sutera, Tangerang, dinilai sebagai warga baik-baik oleh para tetangga di Perumahan Banten Indah Permai, Serang, Banten.

Selama sekitar dua tahun, Leopard dan keluarganya juga tidak pernah ada masalah dengan warga sekitar.

"Leo itu orangnya baik, enggak nyangka makanya kalau dia ditangkap polisi gara-gara bom mal. Leo itu juga baru, di sini beli rumah, tinggal sama istri sama anaknya cewek masih kecil," kata salah satu warga sekitar rumah Leopard, Santosa (54), kepada Kompas.com, Kamis (29/10/2015).

Warga lainnya, Eny (35), mengaku kurang begitu kenal dengan Leopard karena jarang berada di rumah. Eny hanya sering bertemu dengan istri dan anak Leopard. Kehidupan mereka pun dianggap layaknya warga lain yang setiap harinya beraktivitas seperti biasa.

"Kalau Pak Leo-nya itu jarang pulang. Katanya sih, kerjanya di Jakarta. Pulangnya seminggu berapa kali doang. Kalau istri sama anaknya sore-sore masih keluar, ngobrol sama warga sini, ya biasa saja," tutur Eny.

Leopard sebelumnya disebut telah tiga kali menaruh bom berdaya ledak rendah atau low explosive di sejumlah toilet di Mall Alam Sutera. Bom pertama diletakkan di toilet lantai dasar dekat restoran Gula Merah dan meledak pada 9 Juli 2015 lalu. Tidak ada korban dari peristiwa pertama itu.

Bom kedua diletakkan di toilet yang ada di lantai tiga mal, sekitar bulan Agustus 2015. Bom tersebut tidak meledak. Bom ketiga ditaruh di dalam tong sampah plastik yang ada di dalam toilet kantin karyawan, lower ground (LG) Mall Alam Sutera, Rabu (28/10/2015).

Bom tersebut meledak dan melukai salah satu karyawan yang sedang buang air besar di toilet itu, Fian (24). Akibat ledakan bom tersebut, kaki kiri Fian kena luka bakar dan kena serpihan kaca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com