Peristiwa yang terjadi pada 18 Oktober 2015 pukul 01.30 dini hari menjelang laga final Piala Presiden itu terjadi di Pintu Tol Pondok Gede, Jakarta Timur.
Dalam rekonstruksi, terungkap sekelompok pemuda sengaja menyerang mobil dinas Kapolres Jakarta Timur.
Kelompok pemuda yang menumpang 70 sepeda motor dari dalam tol berubah menjadi anarkistis.
Kala itu mereka mengincar mobil berpelat nomor D yang identik dengan kendaraan asal Bandung. Kebetulan saat itu ada tiga mobil berpelat nomor D yang berada di belakang mobil Kapolres.
Massa kemudian melempari mobil pelat nomor D yang ada di belakang mobil Kapolres dengan batu. Tak ayal, mobil Kapolres pun ikut jadi bulan-bulanan.
"Mereka mengincar mobil pelat D. Kebetulan tiga mobil di belakang saya yang diincar," kata Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroq, di lokasi rekonstruksi, Kamis (29/10/2015).
Dalam rekonstruksi yang menghadirkan delapan tersangka dan empat DPO yang diperankan polisi, massa kemudian melempari mobil Kapolres dengan gulungan kertas menggantikan batu.
Saat itu Kapolres Jaktim sudah berupaya menghalau, tetapi massa tidak peduli.
"Saya sempat berikan tembakan peringatan, tapi mereka masih tetap melempari batu dan petasan," ujar Umar.
Beruntung Umar tidak terluka dalam peristiwa itu.
Tak lama setelah kejadian, bantuan dari satuan Pengurai Massa (Raimas) Polres Metro Jakarta Timur tiba.
Massa dibubarkan dan meninggalkan puluhan sepeda motor mereka. Polisi kemudian mengamankan sekitar 70 sepeda motor penyerang sebagai barang bukti.
Berdasarkan pemeriksaan, para tersangka mengaku sengaja menyerang mobil Kapolres.
"Dalam pemeriksaan, mereka anggap polisi menghalangi tujuan. Terlebih di belakang mobil saya ada tiga mobil pelat D," ujar Umar.
Atas perbuatannya, para tersangka disangkakan dengan Pasal 170 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara.
Dua di antaranya yang masih di bawah umur akan dikenakan diversi. Polisi masih memburu empat tersangka lain yang masih buron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.