"Ketika subsidi diturunkan, mereka kelabakan. Sekarang mereka sudah makin mahal, kira-kira penumpang kabur enggak? Pasti kabur," ujar Shafruhan saat dihubungi, Selasa (3/11/2015).
Shafruhan menyatakan, keberadaan Go-Jek sudah lama dikeluhkan pelaku usaha angkutan umum resmi.
Sebab, Go-Jek dianggap menerapkan tarif yang dinilai mematikan angkutan umum.
"Tarifnya murah dengan jarak yang jauh. Pengemudi angkutan umum sudah mengeluh dari dulu karena pendapatan mereka berkurang karena kalah bersaing dengan Go-Jek. Ini kan dampaknya tidak baik buat banyak pihak," kata dia.
Para pengemudi Go-Jek merencanakan akan melakukan mogok kerja untuk melakukan unjuk rasa ke manajemen pada hari ini.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes kepada manajemen yang menurunkan persentase bagi hasil untuk perusahaan dan pengemudi per Senin kemarin.
Di sisi lain, manajemen Go-Jek menganggap kebijakan tersebut terpaksa dilakukan untuk menurunkan kerugian demi keberlangsungan perusahaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.