Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Go-Jek Merugi, Subsidi untuk Pengemudi Melalui Pengurangan pada Tarif

Kompas.com - 02/11/2015, 19:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Manajemen Go-Jek mengurangi nilai tarif Go-Jek untuk para pengemudi. Jika biasanya Rp 4.000 per kilometer, kini para pengemudi hanya akan menerima Rp 3.000 per kilometer. Selain itu, sejumlah ketentuan mengenai tarif dan bonus juga kembali diatur.

"Bonus Rp 50.000 akan diberikan setiap pengumpulan 8 poin," bunyi pesan singkat manajemen Go-Jek kepada para pengemudinya, yang diperoleh Kompas.com, Senin (2/11/2015).

Tarif khusus untuk penumpang di wilayah Jabodetabek sebesar Rp 2.500 per kilometer. Untuk wilayah di luar Jabodetabek, tarif bersifat flat, yakni Rp 15.000 dengan jarak maksimal 25 kilometer. (Baca: Kepada Pengemudi, Manajemen Go-Jek Mengaku Rugi)

Untuk layanan Go-Mart, ada promo gratis untuk pelanggan yang berada di Jabodetabek. Promo gratis tersebut khusus untuk toko yang ada dalam layanan Go-Mart. Sementara itu, di luar wilayah tersebut, tarif tetap Rp 10.000.

Manajemen Go-Jek mengatakan, perubahan tersebut mulai berlaku sejak hari ini.

"Rekan driver Go-Jek tetap dapat minimum payment dan tarif yang berlaku (Rp 3000 per kilometer)," lanjut pesan tersebut.

Untuk diketahui, sejumlah pengemudi Go-Jek mengancam akan demo terkait penurunan subsidi tarif tersebut. Sebab, mereka tidak mendapat pendapatan sebanyak dulu lagi. Tadi sore, pengemudi Go-Jek sempat melakukan sweeping terhadap pengemudi Go-Jek lain yang sedang mengangkut penumpang. (Baca: Demo Penurunan Tarif, Sekelompok Pengemudi Go-Jek Gelar "Sweeping")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com