JAKARTA, KOMPAS.com — Cyrus Network menyatakan, saat ini Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah memiliki pendukung dan pembenci loyalis.
Jumlahnya sama besar, yakni sekitar 40 persen.
Peneliti Cyrus, Eko David Afianto, memprediksi jumlah tersebut tidak akan lagi berubah sampai datangnya Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
"Pendukung loyalis dan pembenci loyalis Ahok sama kuat. Di tengah-tengahnya ada 20 yang sampai saat ini belum menentukan pilihan. Suara inilah yang akan diperebutkan saat pilkada mendatang," kata dia di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2015).
Saat ini, pendukung loyalis Ahok sudah bisa dikategorikan sebagai strong voters. Mereka diyakini susah atau tidak akan lagi mengubah pilihan.
"Empat puluh persen itu sudah masuk dalam kategori konsisten. Adapun bentuk loyalnya bisa dilihat dari kerelaan mereka untuk mengumpulkan KTP agar Ahok maju lewat jalur independen," tutur Eko.
Hal yang sama terjadi pada pembenci Ahok. Mereka juga sudah mencapai tahap strong voters.
Artinya, dengan siapa pun Ahok bersaing, mereka tidak akan memilih gubernur petahana itu.
Namun, sampai saat ini, arah dukungan mereka masih terpecah ke beberapa calon yang meramaikan bursa pencalonan.
Nama-nama itu di antaranya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, calon wali kota petahana Surabaya Tri Rismaharini, dan mantan Menpora Adhyaksa Dault.
"Saat ini pemilih potensial Ridwan Kamil dan Risma mulai beralih ke calon lain, salah satunya Adhyaksa Dault," ujar dia.
Survei terbaru yang dilakukan Cyrus Netwok menunjukkan, Ahok memiliki tingkat elektabilitas 40,7 persen, Ridwan 15,9 persen, Risma 9,1 persen, dan Adhyaksa 6,7 persen.
Survei terbaru yang dilakukan Cyrus dilakukan pada periode 27 Oktober-1 November 2015.
Survei melibatkan 1.000 responden yang tersebar di semua wilayah DKI Jakarta.
Penarikan responden dilakukan dengan teknik multistage random sampling dengan margin of error sekitar 3 persen.
Survei ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan Cyrus pada tahun ini. Survei sebelumnya dilakukan pada April.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.