Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supaya Tak Salah "Tapping" Tiket di Stasiun

Kompas.com - 22/11/2015, 19:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya tentu sudah tak asing lagi dengan istilah KRL commuter line.

Moda transportasi ini adalah angkutan umum milik PT KAI (Kereta Api Indonesia) yang dioperasikan anak usahanya, PT KCJ ( KAI Commuter Line Jabodetabek).

KRL commuter line melayani  rute perjalanan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, meliputi: Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Lebak, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Saat ini, setiap harinya, commuter line mampu membawa penumpang sekitar 800.000 per hari. Meningkat dari tahun 2014 yang mampu membawa 700.000 penumpang per hari.

Umumnya pengguna commuter line adalah pekerja kantor yang tinggal di luar Jakarta tetapi berkantor di Jakarta.

Masyarakat biasa pun sudah mulai menggunakan transportasi ini untuk bepergian. Entah itu ke rumah saudara, ke pasar, atau sekedar ke tempat wisata atau tempat hiburan lainnya.

Tiket elektronik

Para pengguna KRL commuter line tentu sudah paham tata cara naik moda transportasi ini. Dari awal masuk stasiun keberangkatan hingga keluar di stasiun tujuan.

Namun masih sering ditemui penumpang yang tidak tahu cara masuk atau keluar stasiun dengan e-tiket mereka.

Ini biasanya terjadi pada pengguna baru, nonreguler alias penumpang tidak tetap. Mereka hanya sesekali menggunakan commuter line.

Meskipun demikian tak jarang pengguna regular pun salah masuk. Terutama karena faktor tergesa-gesa, setengah lari sehingga tak memperhatikan tanda pada pintu masuk.

Padahal itu tak perlu terjadi kalau saja mereka jeli dan melihat serta memahami terhadap tanda-tanda yang ada di setiap gate atau pintu masuk tersebut.

Memiliki e-tiket adalah syarat mutlak untuk bisa menggunakan transportasi KRL Commuter Line Jabodetabek. Bisa dibeli di loket di setiap stasiun KRL di Jabodetabek.

Bagi yang mempunyai KMT (kartu multi trip) maupun kartu non tunai lainnya yang sudah terintegrasi dengan KRL, silakan cek saldo kartu Anda sebelum melakukan tap in. (CLICK)

-----------

Selengkapnya baca di Kompasiana, dengan judul "Supaya Tak Salah Tapping, Perhatikan Tanda Ini"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com