Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang Pipa Baru, Palyja Perluas Cakupan di Jakarta Utara

Kompas.com - 24/11/2015, 16:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan air bersih di Jakarta utara menjadi sangat penting dikarenakan tidak adanya sumber alternatif air bersih, seperti air tanah. Tak jarang, warga di daerah tersebut harus membeli mahal air jeriken dari pedagang keliling untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kondisi wilayah Jakarta utara yang secara geografis berbatasan dengan laut menyebabkan intrusi air laut di wilayah tersebut sangat buruk. Akibatnya, sumber air tanah yang ada bercampur dan tak bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari," terang Meyritha Maryanie kepala divisi Corporate Communication dan Social Responsibilities PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), Selasa (24/11/2015).

Untuk mengantisipasi hal tersebut, tahun ini Palyja memfokuskan perhatian untuk proyek pengembangan jaringan perpipaan baru di wilayah tersebut. Pihaknya saat ini juga tengah mengerjakan tiga proyek di Jakarta utara, terutama untuk meningkatkan pasokan air bersih ke Rusun Pluit, Fishing Port, dan sekitarnya.

"Yang pertama itu pemasangan jaringan pipa baru sepanjang dua kilometer dengan diameter pipa sebesar 60 cm di Muara baru. Yang kedua perbesaran diameter pipa menjadi 60 cm dengan panjang jaringan 1,2 kilometer di Gedong panjang. Sedangkan yang ketiga, kami akan membangun Booster Pump (BP) Gajah Mada agar tekanan air bersihnya memadai," kata Meyritha.

Hingga November 2015 ini status pekerjaan yang menelan biaya Rp 50 miliar itu telah mencapai 80 persen.

"Proyek Muara baru menyedot alokasi biaya terbesar kami tahun ini, yaitu untuk pekerjaan jaringan pipa baru. Karena kebutuhan air bersih di Jakarta utara sudah sangat mendesak. Targetnya proyek ini akan selesai pada awal tahun 2016," jelas Meyritha.

Adapun untuk proyek Booster Pump (BP) Gajah Mada, lanjut Meyritha, rencananya akan selesai pada pertengahan 2016. Hal itu dikarenakan pihaknya masih menunggu izin dari Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI.

"Untuk itu kami sangat mengharapkan dukungan semua pihak, terutama Pemprov DKI agar proyek ini dapat selesai tepat waktu. Di sisi lain, kami juga menyatakan kesiapan kami untuk menjalin sinergi dan kemitraan yang lebih erat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com