Menurut warga sekitar, jembatan tersebut memang jarang dilewati orang. Bahkan penjual yang berdagang di sekitar itu pun tak menggunakan jembatan tersebut.
"Saya jarang lihat orang naik ngegunain jembatan disini," kata Dafa (34), penjual tanaman hias di sekitar JPO Pondok Pinang, Kamis (26/11/2015).
Jika ada pengguna pun, jumlahnya bisa dihitung jari.
Selain dia, Mamat (35) penjual es balok yang sering berada disekitar JPO pun mengaku bahwa jalur itu tidak terlalu aktif.
"Jembatannya enggak begitu aktif, jarang yang lewat jalan sini," ucap Mamat.
Bahkan, ada pula warga lain yang berjualan di trotoar dekat JPO, namun tidak pernah melintasi jalur tersebut.
"Bukan cuma jarang yang pakai jembatannya, saya sendiri juga enggak pernah jalan di situ," ucap Rustono (52) penjual tanaman hias.
Pantauan Kompas.com pada Kamis siang, sebagian tangga kondisinya ada yang cukup curam, dan permukaannya baru diratakan.
Dari jalan, JPO itu tidak bisa dilihat secara keseluruhan. Sebab, pepohonan tinggi di sekitar JPO dan beberapa papan reklame menutupi badan jembatan.
JPO Pondok Pinang ini menjadi jalur alternatif bagi pengguna jalan yang ingin menyeberang. Sebab, pada bagian bawah jembatan terdapat jalur tol yang mengarah ke Bogor dan Tangerang.
Sebelumnya, telah terjadi perkosaan dan perampokan terhadap karyawati (19) berinisial RM, ketika melintasi JPO Pondok Pinang pada Minggu (22/11/2015) lalu. Diduga, pelakunya adalah preman yang kerap berada di dekat JPO.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.