Sambil memegang data nama-nama pejabat yang akan dilantik, Basuki mengabsen satu per satu nama mereka.
Basuki sebelumnya juga telah membatalkan pelantikan lurah dan camat karena tidak terjadwal.
"Fajar Sompi yang mana? Iya Anda, geser ke sini. Kemudian Nur Syam Daud, ada enggak? Eka Nurineka mana? Kalau berdiri di belakang, maju saja ke depan. Suwarto, Mat Nasir, Iqbal, oke," Basuki mengabsen para pejabat, di Balai Agung, Balai Kota.
Basuki sempat memanggil para calon lurah dan camat yang sudah keluar dari lokasi pelantikan.
Ia menanyakan apakah mereka mengetahui jabatan baru yang akan diemban serta pejabat pengganti dalam jabatan lama.
Setelah beberapa menit mengabsen pejabat, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika menghampiri Basuki.
"Makanya lain kali saya enggak mau, saya mau kontrol pejabat eselon II sampai eselon IV, enggak boleh satu nama pun lepas dari saya," kata Basuki kepada Agus.
Basuki kemudian bertanya kepada Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi, apakah para calon pegawai di kelurahan dan kecamatan tersebut sudah disepakati oleh Rustam.
"Iya, ini saya setujui, Pak, jadi wakil camat dan lurah," kata Rustam.
"Itu pilihan Bapak semua? Ya lain kali laporan sama saya ya, Pak," kata Basuki.
Rustam pun mengangguk.