Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Keluhkan Rumitnya Birokrasi Perizinan PT KAI

Kompas.com - 28/11/2015, 19:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut program percepatan pembangunan jalan layang dan terowongan di seluruh perlintasan sebidang di Ibu Kota terhambat rumitnya birokrasi terkait perizinan di PT KAI.

Menurut Ahok, rumitnya birokrasi perizinan di PT KAI tidak hanya membuat Pemprov DKI kesulitan untuk membangun jalan layang ataupun terowongan, tetapi juga memperbaiki jalan yang rusak di sekitar rel.

"Kaya lintasan Jalan Panjang ini, itu kan hancur karena bantalan kereta. Kita bisa perbaiki tujuh jam selesai. Tapi masalahnya saya harus minta izin Anda (PT KAI). Karena kalau belum tujuh jam Anda (kereta) sudah melintas gimana," kata Ahok di Balai Kota, Sabtu (28/11/2015).

Karena itu, Ahok meminta PT KAI untuk mempermudah proses birokrasi perizinan. 

"Jangan bikin kami harus cek sana sini, lama birokrasinya. Padahal kami bisa kerja cepat," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.

Ahok mengatakan Pemprov DKI tidak mungkin membangun jalan layang dan terowongan bila tidak mengantongi izin dari PT KAI.

Sebab, perizinan harus didapat untuk menjamin keselamatan pekerja yang ada di lapangan.

"Kita enggak berani kerja kan kalau kita enggak tahu kapan kereta lewat, kapan enggak lewat. Kalau tiba-tiba kereta lewat gimana? Anda harus dapat nyatakan dulu Anda stop baru saya berani kerja," pungkasnya.

Sebelumnya, PT KAI mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera mempercepat pembangunan jalan layang atau terowongan di seluruh perlintasan sebidang yang ada di Ibu Kota.

Mereka menilai sarana tersebut perlu dibangun karena sudah begitu seringnya kecelakaan antara kereta dan kendaraan lain di perlintasan yang menjadi titik pertemuan rel dan jalan raya itu.

Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi tabrakan antara bus transjakarta dan satu rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line di perlintasan sebidang di Jalan Panjang, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com