Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT Investigasi Tabrakan Metromini dan KRL di Angke

Kompas.com - 06/12/2015, 21:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi langsung menyelidiki kasus tabrakan bus metromini dan kereta listrik di pelintasan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (6/12/2015).

Pantauan Kompas.com, sekitar tujuh anggota tim KNKT mulai melakukan pemeriksaan di radius sekitar 200 meter mulai dari pintu pelintasan tempat tabrakan sampai di dekat peron Stasiun Angke.

Petugas KNKT mengecek, mencatat, dan memotret bangkai bus yang masih teronggok di pojok dekat peron stasiun. Petugas juga memotret dan mengukur panjang pintu perlintasan.

Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Transportasi Lalu Lintas Angkutan Jalan KNKT Leksmono Suryo Putranto mengatakan, saat ini pihaknya belum dapat memberikan keterangan karena proses penyelidikan masih berlangsung.

Selain mengukur, mengobservasi, dan mengamati semua bukti di lokasi kejadian, tim KNKT juga akan meminta keterangan dari saksi korban. Hasil investigasi ini akan berguna untuk konstruksi kronologi kecelakaan dan sebab awalnya.

"Seperti mengamati jarak tumbukan untuk memperkirakan berapa kecepatannya dan sebagainya. Tapi untuk kecepatan kereta, dari KAI menyatakan kereta berjalan di bawah 70 km/jam karena memang keretanya tidak berhenti di Stasiun Angke ini," ujar Leksmono.

Petugas KNKT juga memperhatikan pelintasan di lokasi kejadian. Meski ada fly over di atas lintasan, jalur kendaraan di bagian bawah juga masih aktif.

"Itulah permasalahan di kota besar. Sekarang kalau jalur bawahnya ditutup, terjadi kemacetan," ujarnya.

Leksmono menambahkan, hasil investigasi akan diserahkan ke semua pihak yang berkepentingan sebagai rekomendasi dari KNKT atas kasus ini. "Kami tidak mencari siapa yang salah dan benar," ujarnya.

Bus metromini B-80 jurusan Kota-Kalideres tertabrak oleh KRL commuter line sekitar pukul 08.45 WIB.

Sejumlah saksi mengatakan, sopir metromini tampak menerobos celah pintu pelintasan meski sirine tanda kereta akan lewat telah berbunyi.

Sebanyak 18 orang penumpang tewas dalam kejadian tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com