Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Pola Rekapilutasi Jadi Berkah bagi Pengawal Surat Suara

Kompas.com - 09/12/2015, 10:38 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Perubahan terhadap pola rekapitulasi suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2015 menjadi berkah tersendiri bagi polisi-polisi yang bertanggung jawab mengawal surat suara.

Salah satunya Brigadir Santosa, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban (Babinkamtibmas) Kelurahan Baktijaya, Sukmajaya, Depok.

Santosa terlibat dalam pengalawan surat suara di Pilkada Depok. Menurut Santosa, tidak adanya lagi rekapitulasi suara di tingkat kelurahan meringankan kerja mereka. Hal tersebut tidak berlaku pada pemilihan-pemilihan sebelumnya.

"Kalau dulu abis dihitung di TPS, dibawa ke kelurahan, direkap lagi. Terus dibawa ke Kecamatan, direkap lagi. Baru ke KPU. Waduh, itu beban siang malam enggak tidur," ujar Santosa kepada Kompas.com di TPS 77 Kelurahan Baktijaya, Perumahan Pondok Duta II, Sukmajaya, Depok.

Menurut Santosa, kini setelah dihitung di TPS, suara-suara di dalam kotak suara hanya akan singgah di kelurahan. Kotak suara baru akan dibuka dan direkapitulasi ulang di tingkat kecamatan.

Santosa mengatakan di Kelurahan Baktijaya yang menjadi tanggung jawabnya terdapat sekitar 100 TPS. Satu salah TPS ini menjadi lokasi tempat salah satu calon wali kota yang juga wakil wali kota petahana, Idris Abdul Shomad mencoblos.

"Setelah TPS ditutup, kami punya sedikit waktu untuk istirahat. Nanti malam saya bisa langsung ke kecamatan," tutur Santosa.

Sementara khusus untuk pengamanan, Santosa mengatakan pihaknya menggunakan pola 2-8-16. Yakni setiap dua polisi dan 16 petugas pelindung masyarakat (linmas) akan bertanggung jawab terhadap keamanan di delapan TPS.

"Kami semua nanti akan bertanggung jawab ngawal kotak suara sampai rekapitulasi di tingkat kecamatan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com