Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Menanggapi Undangan KPK, Ahok Pilih Urus APBD DKI

Kompas.com - 10/12/2015, 07:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak memberi jawaban pasti apakah dirinya akan bertolak ke Bandung untuk menerima penghargaan dalam Festival Antikorupsi yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (10/12/2015).

Basuki justru menegaskan bahwa hari ini ia akan fokus mengurus anggaran. "Saya mau urus APBD," kata Basuki di Lotte Artpreneur, Jakarta, Rabu (9/12/2015) malam. 

Pria yang dikenal dengan nama Ahok ini mengaku mendapatkan laporan bahwa Suku Dinas Tata Air memasukkan lagi alokasi anggaran yang tidak perlu. (Baca: Ahok Tetap Diundang Jadi Penerima Penghargaan pada Hari Antikorupsi)

Padahal, saat penyisiran anggaran, Basuki telah memangkas anggaran tersebut. Melalui sistem e-planning dan e-budgeting, Basuki dapat mengetahui siapa yang mengisi dan kapan waktu satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mengisi anggaran tersebut.

"Makanya saya enggak tahu betul atau tidak. Tetapi ini memang tabiatnya Dinas Tata Air dari dulu sama kelakuannya. (Anggaran) sudah dicoret, balik lagi, coret, balik lagi," ujar Basuki. 

KPK sebelumnya membantah telah membatalkan undangan untuk Basuki. Pelaksana harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati mengatakan, Basuki batal menjadi pembicara. Namun tetap menerima penghargaan dalam Festival Antikorupsi yang akan diadakan di Bandung, Kamis (10/12/2015) ini. 

Akibat pembatalan ini, Basuki sempat marah dan berprasangka buruk kepada KPK. (Baca: Ahok Tuding Ada Oknum Pimpinan KPK yang Berniat Kriminalisasi Dirinya )

Menanggapi hal tersebut, Yuyuk menjelaskan bahwa prasangka Basuki itu hanya kesalahan komunikasi.

"KPK serahkan ke Pak Ahok (Basuki) memenuhi undangan tersebut atau tidak," kata Yuyuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com