JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, 350 (sebelumnya disebut 500) ekor sapi dari Nusa Tenggara Timur tidak akan dirawat oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sebab, perwatan sapi-sapi tersebut berada di bawah tanggung jawab Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Sekarang Bulog dulu," kata dia usai acara peninjauan kedatangan 350 ekor sapi dari NTT di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (11/12/2015).
Meski tak diurus oleh Pemprov DKI, Ahok memastikan sapi-sapi tersebut diperuntukan bagi warga Jakarta.
Setelah dipotong, daging sapi akan didistribusikan ke pasar-pasar yang ada di Jakarta. Dan ia menyebut pada gelombang kedatangan sapi-sapi berikutnya, akan ada ratusan sapi yang nantinya akan dirawat oleh Pemerintah Provinsi DKI.
"Jadi, kita Jakarta nanti," ujar dia.
Kedatangan sapi dari NTT merupakan tindak lanjut kerja sama Pemprov DKI dengan lima provinsi. Tujuannya, menjamin ketersediaan daging sapi untuk warga Ibu Kota.
Selain NTT, Provinsi lainnnya yang mengadakan kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta adalah Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan, Lampung, dan Jawa Timur. Ada tujuh kapal yang disiapkan untuk mendukung kelancaran program ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.