Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pengakuan Pemilik Ayam Tiren yang Digeledah Polisi di Cakung

Kompas.com - 14/12/2015, 15:04 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian membongkar praktik penyimpanan ayam tiren (ayam bangkai) di sebuah gudang di Kawasan Industri Pulogadung, Cakung, Jakarta Timur.

Bagaimana pengakuan pemilik praktik ilegal tersebut?

Pemilik pengelolaan ayam itu, Pardi (38), mengatakan dia telah beroperasi selama tujuh bulan. Pardi mengaku mengoplos ayam bangkai dan ayam segar agar susah dikenali konsumen.

"Produksinya di sini, buat campuran yang hidup (segar) sama yang mati," kata Pardi, di gudang tempat kejadian perkara (TKP), Senin (14/12/2015).

Pardi mengaku mendapat pasokan ayam tiren atau yang mati tak wajar dari tempat pemotongan di kawasan Pulogadung.

Menurut Pardi, dia membeli ayam tiren dari tempat pemotongan dengan harga atau modal Rp 4.000 - Rp 5.000. "Ayamnya dari yang mati-mati di truk (hewan)," ujar Pardi.

Setelah itu, ayam dibawa ke gudang milik Pardi. Di sana, ayam tiren dicampur dengan ayam segar yang dibelinya. Ia mengaku menjual kembali ayam tiren itu dengan harga Rp 7.000 - Rp 8.000.

Pardi mengaku bagaimana konsumennya mengolah ayam tiren yang mereka beli. Begitu juga ketika wartawan menyebut sejumlah jajanan berbahan baku ayam.

"Saya enggak tahu, mungkin iya (untuk jajanan)," ujar Pardi.

Sebelumnya diberitakan, gudang penyimpanan ayam tiren di Jalan Rawa Sumur, Kawasan Industri Pulogadung (KIP) Jakarta Timur, Senin (14/12/2015), digeledah aparat Polsek Cakung.

Sementara ini, tiga tersangka telah diamankan petugas. Pelaku beroperasi dengan menyimpan ayam dalam plastik kemudian dibekukan dalam lemari es.

Ayam ini kemudian dioplos lalu diedarkan lagi oleh para tersangka. Kasus ini tengah diselidiki Polsek Cakung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com