Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gubernur Enggak Boleh Marahin Rakyatnya yang Melapor"

Kompas.com - 15/12/2015, 07:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah dibentak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat mengadu, seorang perempuan bernama Yusri Isnaeni lanjut mengadu kepada anggota DPRD. Hal ini diakui oleh Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik.

"Waktu itu, setelah mengadu ke Ahok (sapaan Basuki), dia nemuin DPRD. Kemarin itu kan waktu hari Kamis, dia ngadu ke kita," ujar Taufik di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (14/12/2015).

Aduan Yusri terkait dengan sebuah toko di Jakarta Utara yang menyuruhnya mencairkan dana KJP terlebih dahulu jika ingin melakukan transaksi. Padahal, dana KJP tidak boleh dicairkan lagi.

Yusri mengatakan, dana KJP itu akan dia gunakan untuk membeli perlengkapan puterinya. Mendengar aduan tersebut, Ahok malah marah dan balik menuding Yusri ikut menjadi maling.

Terkait itu, Taufik menyayangkan sikap Ahok. Pada dasarnya, kata Taufik, seorang Gubernur tidak etis membentak rakyat yang mengadu kepadanya. (Baca: Dua Ibu Bertanya Dana KJP Tak Bisa Ditunaikan, Ahok Malah Marah)

Apalagi, Ahok hanya sebentar saja mendengar keluhan ibu tersebut. Bisa saja Ahok salah dalam memahami permasalahan Yusri. (Baca: Ini Alasan Ahok Bentak Ibu yang Mengadu soal KJP)

"Gubernur enggak boleh marahin rakyatnya yang melaporkan. Itu rakyatnya bener itu, karena dia melaporkan kejadian di lapangan."

"Gubernur enggak boleh bicara seperti itu kalau pun dia maling. Terimalah dengan baik laporan itu, kemudian kaji. Kan sederhana, enggak usah marah-marah," ujar Taufik.

Taufik mengatakan, anggota DPRD sudah menjelaskan kepada Yusri akan meneruskan informasi ini ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait yaitu Dinas Pendidikan DKI untuk ditindaklanjuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com