Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, RAPBD DKI 2016 Dibawa ke Rapat Paripurna

Kompas.com - 17/12/2015, 13:05 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) akhirnya selesai menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2016.

Rancangan peraturan daerah APBD DKI 2016 pun siap untuk dibawa ke rapat paripurna, Kamis (17/12/2015). (Baca: Paripurna RAPBD DKI 2016 Batal, Ini Alasan Ahok)

"Alhamdulillah kerja sama tim TAPD yang sangat baik, erat, dan kompak sehingga dalam kurun waktu dua hari, RKA bisa diselesaikan, dirapikan, disempurnakan oleh tim yang dikomandoi BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) bersama Bappeda (Badan Perencanan Pembangunan Daerah)," ujar Kepala Bappeda DKI Tuti Kusumawati di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis.

Sebelumnya, rapat paripurna pengajuan Raperda APBD 2016 sempat tertunda karena TAPD belum selesai menyusun RKA.

Sedianya, rapat paripurna digelar pada Selasa (15/12/2015) lalu. Tuti optimistis hari ini rapat paripurna tidak lagi ditunda untuk membahas RKA APBD 2016.

Menurut dia, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama akan datang dan membacakan pidatonya dalam rapat paripurna. (Baca: KUA-PPAS Disepakati, Basuki Akan Sampaikan RAPBD pada Paripurna Siang Ini)

Rapat paripurna akan dilanjutkan besok dengan agenda pembacaan tanggapan fraksi-fraksi. Selanjutnya, akan ada rapat paripurna penyampaian jawaban Gubernur terhadap tanggapan fraksi.

"Jadi, ini kita maraton (rapat) paripurna, Kamis, Jumat, dan Sabtu," ujar Tuti.

Ia pun mengaku puas dengan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016.

Tuti mengatakan, ini merupakan pertama kalinya KUA-PPAS dibahas rinci dalam rapat Banggar.

Ia juga berharap tidak ada aturan dan prosedur yang terlewat. "Ini tonggak sejarah di DKI Jakarta pembahasan RAPBD yang diawali pembahasan KUA-PPAS sudah sangat detail. Mudah-mudahan pambahasan selanjutnya masih akan bisa lebih lancar lagi karena kita sudah berproses dengan cukup detail," ujar Tuti.

Setelah semua tahapan pembahasan RAPBD selesai, Pemprov DKI akan mengirimkan draf RAPBD kepada Kementerian Dalam Negeri. Tuti berharap, Kemendagri bisa melakukan evaluasi dengan cepat. (Baca: Ahok Jamin APBD DKI Tidak Akan "Deadlock")

"Apalagi nanti kita menyajikan data-data beserta softcopy-nya sehingga seharusnya penelusuran evaluasi di Kemendagri bisa lebih mudah lagi," kataTuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com