Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2015, 18:01 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah bertekad mencari anak buahnya yang diduga berperan meloloskan metromini-metromini yang seharusnya tidak laik jalan.

Karena itu, ia menegaskan akan terus "mengandangkan" metromini-metromini yang saat ini masih beroperasi. Ia yakin cara tersebut efektif mendeteksi keberadaan anak-anak buahnya yang diduga "bermain", seperti yang dituduhkan oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

"Kami akan terus melakukan penertiban secara terus-menerus biar 'cacing-cacingnya' pada nongol. Bener enggak tuh ada oknum yang bermain," kata Andri di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (17/12/2015).

Pasca-kecelakaan maut yang melibatkan satu metromini di Meruya, Kembangan, Jakarta Barat, pada Rabu kemarin, sudah 189 bus dikandangkan. (Baca: Masih Banyak Metromini Berkeliaran, Ahok Curiga Dibohongi)

Ratusan bus tersebut diketahui terjaring razia yang dilakukan aparat Dishubtrans DKI di lima wilayah. Menurut Andri, sampai sejauh ini, belum ada pemilik bus yang mengajukan keberatan.

"Yang 189 ini sejauh ini tidak ada yang complain. Makanya kami akan terus lakukan penertiban juga untuk membuktikan benar enggak ada oknum," ujar Andri.

Sebelumnya, Ahok melontarkan kecurigaan bahwa ia dibohongi aparat Dishubtrans DKI Jakarta. Sebab, dalam hitungannya, sudah sekitar 1.600 metromini yang dikandangkan.

Sementara itu, jumlah metromini yang beroperasi di Jakarta sekitar 3.000 bus. Menurut Ahok, seharusnya sudah tidak ada lagi metromini di jalan-jalan Ibu Kota. Karena itu, ia mempertanyakan mengapa masih banyak metromini yang berkeliaran.

Padahal, menurut laporan yang diberikan kepadanya, metromini selalu dikandangkan. (Baca: Metromini Menyumbang 10 Persen Kecelakaan Angkutan Umum di Jakarta)

"Logikanya begitu. Enggak mungkin ada metromini yang lulus kir, (bus) sudah tua begitu," kata dia di Balai Kota, Rabu (16/12/2015).  

Dengan melihat masih banyaknya metromini yang ugal-ugalan, Ahok menuding bahwa banyak bus yang sudah dikandangkan, tetapi kemudian diloloskan untuk beroperasi kembali.

"Saya lagi selidiki. Saya pengin minta (daftar) pelat nomornya yang dikandangin mana saja," ujar Ahok. (Baca: Ahok Sebut Telah Cabut Trayek 1.600 Bus Tak Laik Pakai)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com