Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Ahok soal Selisih Rp 266 Miliar Data KUA-PPAS dan RKA 2016

Kompas.com - 22/12/2015, 13:31 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan bahwa selisih Rp 266 miliar antara anggaran plafon prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS) dan rencana kerja anggaran (RKA) 2016 terjadi karena adanya perbedaan harga ketika Pemprov DKI memasukkan data ke e-component.

"Misalnya dia harga handphone itu Rp 10.000 ternyata setelah kita cek komponennya enggak bisa Rp 10.000 nih cuma Rp 8.000. Nah selisih ini kan jadi kelebihan uang," Basuki di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (22/12/2015).

Ketua Badan Anggaran DPRD DKI Mohamad Taufik, Senin (21/12/2015) menyampaikan, ada selisih anggaran Rp 226 miliar antara yang tercatat dalam KUA-PPAS dan RKA.

Ia menduga, selisih anggaran tersebut muncul karena adanya anggaran yang belum dimasukan melalui e-budgeting. (Baca: Ada Selisih Rp 266 Miliar antara Anggaran KUA-PPAS dan RKA RAPBD DKI 2016)

Kemungkinan lain, ada pihak yang memasukan komponen lama dan tidak tahu bahwa anggaran itu sudah direvisi.

Sementara itu, menurut Basuki, selisih tersebut dimasukkan untuk menambah anggaran pembelian bus dan belanja subsidi.

"Kita taruh buat beli bus, jadi dipertebal atau bisa juga untuk belanja subsidi. Belanja subsidi kami kan besar, apalagi tahun depan kita akan subsidi lebih besar," ujar dia.

Adapun selisih anggaran dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2016 tidak hanya terjadi di semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berada di ruang lingkung bidang pemerintahan.

Selisih anggaran juga terjadi di bidang lainnya. Hal ini menyebabkan tertundanya rapat kerja antara DPRD dan SKPD-SKPD terkait. (Baca: Komisi A DPRD Temukan Selisih Anggaran Puluhan Miliar di RAPBD DKI)

Penundaan rapat kerja tersebut tidak hanya terjadi di komisi A, tetapi di empat komisi lainnya, yakni komisi B (perekonomian), komisi C (keuangan), komisi D (pembangunan), dan komisi E (kesejahteraan rakyat).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com