Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djan Faridz Ingin Lulung Jadi Calon Gubernur Saat Pilkada 2017, Ahok Jadi Wakilnya

Kompas.com - 04/01/2016, 17:24 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz, mengaku belum tahu jika Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung pernah diwacanakan "berduet" dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Poernama alias Ahok dalam Pilkada 2017.

Meski demikian, jika duet itu direalisasikan, menurut Djan, yang pantas menjadi calon gubernur adalah Lulung.

"Kalau seandainya ada 'duet' tersebut, pasti dari kader kami dulu, dong. Haji Lulung yang jadi gubernur dan Ahok yang jadi wakilnya," ujar Djan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (4/1/2016).

Djan mengatakan, bisa saja Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mempertimbangkan "duet" tersebut. Namun, menurut Djan, kali ini Ahok harus mengalah dan cukup berada di posisi wakil saja.

Sebelumnya, Lulung mengaku pernah disandingkan dengan Ahok untuk Pilkada 2017 oleh Sekretaris Jenderal PPP Dimyati Natakusumah.

Namun, Lulung menolak tawaran tersebut. Menurut Lulung, ada beberapa persoalan yang hingga saat ini belum diklarifikasi oleh Ahok. (Baca: Lulung: Sudah Lama Gue Mau "Dikawinin" sama Ahok, Cuma Gue Enggak Mau)

Persoalan tersebut terkait lahan milik Rumah Sakit Sumber Waras dan kasus pengadaan uninterruptible power supply (UPS) di Provinsi DKI Jakarta.

Dimyati pun sebelumnya pernah mengakui bahwa Ahok menjadi salah satu pertimbangan PPP dalam pencalonan gubernur DKI Jakarta untuk Pilkada 2017.

Dimyati menilai, Ahok cukup baik selama menjalankan kepemimpinan di DKI. Meski demikian, PPP hingga saat ini belum menentukan orang yang akan dicalonkan sebagai kandidat gubernur DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com