Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini SKPD dengan Penyerapan Terendah Selama Tahun Anggaran 2015

Kompas.com - 04/01/2016, 20:22 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) masih belum bisa menyerap anggaran secara maksimal pada tahun anggaran 2015.

Data Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta pada Senin (4/1/2016), menunjukan Dinas Tata Air menjadi SKPD dengan penyerapan terendah, yaitu hanya 20,30 persen saja.

Dari anggaran sebesar Rp 3,2 triliun, anggaran yang berhasil terserap hanya sekitar Rp 600 miliar. (Baca: Wagub Djarot: SKPD yang Perlambat Serapan Anggaran Akan Dievaluasi)

Kepala Dinas Tata Air yang lama yaitu Tri Djoko memang sudah mengundurkan diri dari jabatannya beberapa bulan yang lalu. Sekarang posisinya diganti oleh Teguh Hendarwan yang baru menjabat beberapa bulan saja.

SKPD dengan penyerapan terendah kedua selanjutnya adalah Dinas Pertamanan dan Pemakaman yaitu hanya 29,98 persen saja. Dari anggaram sebesar Rp 2,5 triliun, hanya Rp 765 miliar yang terserap.

Setelah itu, SKPD dengan penyerapan terendah ketiga adalah Dinas Perumahan yaitu hanya 56,26 persen. Dari anggaran sebesar Rp 3,1 triliun, anggaran yang terserap sekitar Rp 1,8 triliun.

Sementara itu, Dinas Penataan Kota menjadi SKPD dengan penyerapan paling tinggi yaitu mencapai 91 persen. Dari anggaran sebesar Rp 229 miliar, anggaran yang berhasil diserap sebesar Rp 209 miliar. (Baca: Serapan Anggaran 2015 Capai 68 Persen, Ahok Nilai karena SKPD Belum Maksimal)

SKPD dengan penyerapan tertinggi kedua adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang mencapai 90,84 persen. Disdukcapil berhasil menyerap anggaran sebesar Rp 190 miliar dari anggaran total sebesar Rp 209 miliar.

SKPD dengan penyerapan tertinggi ketiga adalah Kemudian, SKPD dengan penyerapan tertinggi ketiga adalah Dinas Sosial yaitu 88,72 persen. Penyerapannya sebesar Rp 271 miliar dari total anggaran sebesar Rp 305 miliar.

Sementara itu, serapan anggaran 2015 secara keseluruhan telah mencapai sekitar 68 persen. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, serapan anggaran tahun 2015 lebih baik dibanding tahun 2014.

"Penyerapan kita oke, sekitar 67-68 persen. Itu lumayan," kata Basuki, di Balai Kota. (Baca: FITRA: Memalukan, Serapan Anggaran DKI Sama Rendahnya dengan Provinsi Baru)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com