Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blokade di KIP Dibuka, PT JIEP Akomodasi Permintaan Warga

Kompas.com - 05/01/2016, 12:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Blokade di sejumlah pintu masuk Kawasan Industri Pulogadung (KIP), Jakarta Timur, akhirnya berakhir.

Pengelola KIP, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), mencapai kata sepakat dengan warga setempat yang menolak sistem berbayar masuk ke kawasan.

Sekretaris Perusahaan PT JIEP Asrul Waryanto mengatakan, dalam kesepakatan itu, pihaknya akan mengakomodasi sejumlah tuntutan warga.

"Jadi, kemarin pukul empat sampai setengah lima sore, kami sudah bertemu dengan warga dan ada 13 aspirasi warga yang dapat kami akomodasi, bukan dipenuhi ya karena tuntutan di luar kemampuan perusahaan tidak bisa," kata Asrul saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/1/2016).

Dari 13 aspirasi itu, intinya membicarakan masalah dana coorporate social responsibility (CSR) bagi masyarakat sekitar.

Dia mengatakan, permintaan warga ini termasuk yang nantinya akan diakomodasi.

"Dalam aspirasi warga rata-rata bicara soal CSR. Jadi, enggak ada masalah. Kami selama ini sudah salurkan, hanya mungkin kurang besar (bagi warga). Tetapi, pemberian CSR itu kan sepanjang kemampuan perusahaan (JIEP)," ujar Asrul.

Selain itu, pihaknya menjamin bahwa warga sekitar yang biasa menggunakan akses jalan di dalam kawasan dapat tetap melintas secara gratis, tetapi mesti membuat smart card ke PT JIEP.

"Jadi, kalau dibilang memberatkan tidak karena warga di sini tidak kami tarik (biaya)," ujar Asrul.

Sepeda motor juga akan gratis, termasuk bagi pengojek setempat. Ia menepis pendapat pengojek bahwa suatu saat mereka akan dikenakan tarikan biaya juga.

"Tidak ada (bayar bagi pengojek), itu 100 persen salah. Ojek gratis. Jadi, di masyarakat itu memang ada yang memprovokasi," ujar Asrul.

Asrul menjamin, setelah adanya kesepakatan ini, tidak ada blokade lagi dari warga. Sebab, warga memang mengancam akan memblokade hingga 10 Januari 2016 mendatang.

"Semua pintu sekarang sudah dibuka. Besok sesuai jadwal kita akan bertemu lagi dengan perwakilan warga untuk tanda tangan MoU," ujar Asrul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com