Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Masuk Kawasan Industri Pulogadung Tidak Diblokade Warga Lagi

Kompas.com - 05/01/2016, 10:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pintu masuk menuju Kawasan Industri Pulogadung (KIP), Jakarta Timur, yang sempat diblokade warga kemarin, kini sudah berangsur normal. Hanya spanduk penolakan yang belum dicabut di salah satu ruas jalan masuk.

Seperti yang terlihat di pintu masuk JIEP dari arah Jalan Pemuda. Sebelum gerbang masuk berbayar yang baru dibangun, salah satu ruas jalur masuknya masih ditutup spanduk berisi ungkapan penolakan bayar masuk ke KIP.

Di salah satu jalan masuk itu terpampang tulisan "Maaf jalan ditutup kecuali penghuni. Ada blokade jalan akses masuk PT JIEP oleh warga Tgl 4 s/d 10 Januari 2016".

Ada pula tulisan "Warga menolak kebijakan PT JIEP sistem e-gate,".

Namun, di ruas jalan ini lalu lintas masuk kendaraan tampak normal. Motor dapat masuk gratis ke dalam hanya saja mobil mesti mengambil karcis masuk.

Pintu lain seperti dari arah Jalan Raya Bekasi juga normal. Termasuk di pintu masuk dan keluar di Jalan PAM Rawa Badung arah Jalan KR Radjiman.

Jalur ini sempat di blokade warga kemarin. Namun, sekarang sudah berjalan normal dengan penjagaan aparat polisi.

Jalur yang sempat di blokade juga yakni pintu masuk yang tembus ke arah Buaran. Untuk masuk ke kawasan ada sedikitnya 10 akses, di antaranya adalah di RW 08 Jatinegara, Rawabadung, Buaran, Klender, Lio, Rawa Terate dan lainnya.

Sejumlah akses masuk itu yang sempat ditutup warga dalam demo, kemarin. Namun, blokade ini dibuka setelah pihak kepolisian mengamankan aksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com