Bahkan, Basuki menyebut ada kemajuan dari tahun ke tahun terkait pembahasan anggaran ini.
"Kalau kamu lihatin perjalanannya dari tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015 ini ada kemajuan begitu," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (5/1/2016).
Meski demikian, Basuki mengaku belum mengetahui kegiatan apa saja dalam APBD yang dikoreksi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengaku belum menerima hasil evaluasi Kemendagri terhadap APBD 2016.
Meskipun begitu, Basuki menyampaikan bahwa evaluasi Kemendagri tersebut tidak terlalu memengaruhi pelaksanaan program unggulan Pemprov DKI 2016.
"Terus juga setelah ada APBD Perubahan, penyerapan kami 68 persen. Karena (kendala serapan anggaran) soal pembelian lahan, ini sudah mentok. Makanya, ke depan lebih baik," kata Basuki.
Ia juga tidak mempermasalahkan gagalnya pemenuhan target pendapatan daerah 2015. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta hanya memiliki dana tunai Rp 3,7 triliun yang berasal dari deposito.
Dari Rp 12,9 triliun, dana perimbangan yang diberikan pemerintah pusat baru Rp 5,8 triliun yang cair.
"Enggak apa-apalah. Kami pencapaian target juga enggak sampai, ya sudah," ujar Basuki.
DPRD DKI Jakarta mengesahkan Perda RAPBD DKI 2016 senilai Rp 66,3 triliun pada 23 Desember 2015.
Jumlah pendapatan dalam APBD DKI 2016 adalah Rp 58,2 triliun. Sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) tahun sebelumnya adalah Rp 7,9 triliun.
Sementara itu, jumlah belanja langsung dan tidak langsung mencapai Rp 59 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.