JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melarang pegawai negeri sipil (PNS) untuk bermain politik, apalagi jika PNS itu memainkan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
"PNS main SARA, saya hajar Anda. Anda selesai selama saya masih Gubernur," kata Basuki, saat memberi pengarahan pejabat eselon I dan II, di Balai Kota, Kamis (7/1/2016).
Basuki menegaskan, dirinya telah disumpah untuk mempertahankan nilai-nilai yang tertanam dalam Pancasila serta Undang-Undang Dasar (UUD) 45. Jika PNS memainkan isu SARA, kata Basuki, mereka sudah melanggar sumpah jabatannya.
"Anda bisa ubah negara ini menjadi negara syariah, asal tumbangin dulu UUD 1945 dan Pancasila. Saya paling tidak suka sama pengkhianat dan pelanggar sumpah jabatan," kata Basuki.
Basuki sebelumnya juga meminta PNS DKI untuk tidak masuk ke ranah politik. Terlebih tahun ini merupakan tahun politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Basuki menegaskan bakal menjadikan staf para pegawai yang masuk ke ranah politik dan secara terang-terangan mendukung dirinya di politik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.