Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tewas, Denyut Nadi dan Pernapasan Mirna Salihin Masih Normal

Kompas.com - 08/01/2016, 18:53 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Denyut nadi dan pernapasan Mirna Salihin (27) diketahui masih dalam keadaan normal saat ia pingsan seusai mencicipi es kopi Vietnam yang dibelinya di Kafe O pada Rabu (6/1/2016).

Informasi tersebut disampaikan Joshua, dokter di Klinik D, yang sempat merawat Mirna.

"Saat dibawa ke sini, kondisinya masih bisa dibilang stabil. Denyut nadi 80 kali per menit, dan itu normal. Pernapasannya juga 16 kali per menit, normal," kata Joshua saat ditemui, Jumat (8/1/2016).

Klinik D berlokasi di lantai LG mal sisi barat Grand Indonesia, satu lantai di bawah lantai G yang menjadi lokasi Kafe O.

Joshua mengatakan, Mirna dibawa ke kliniknya dengan menggunakan kursi roda. Ia tiba dalam keadaan sudah tidak sadarkan diri. Ia didampingi tiga orang, masing-masing satu temannya, satu pelayan Kafe O, dan satu petugas keamanan setempat. Saat itu, waktu menunjukkan sekitar pukul 17.25.

"Kami pun memberikan penanganan pada umumnya, seperti memberikan oksigen, serta mengecek denyut nadi dan pernapasan. Penanganan dasar saja," ujar Joshua.

Menurut Joshua, Mirna dirawat di Klinik D hanya selama sekitar lima menit. Setelah itu, suaminya datang dan meminta agar Mirna dibawa ke RS Abdi Waluyo, Menteng.

"Kami sempat tanya ke suaminya, ada riwayat penyakit, enggak? Suaminya bilang enggak. Enggak ada riwayat penyakit, ini yang pertama," kata Joshua.

Meski menyebut suhu tubuh Mirna hangat dan pandangan matanya kosong, Joshua menilai tak ada tanda-tanda bahwa wanita tersebut keracunan. Sebab, kata dia, korban keracunan biasanya akan muntah-muntah.

"Tidak ada tanda-tanda yang mengerikan. Kami enggak nyangka juga kalau setelah itu dia meninggal," ucap Joshua.

Sebelum meninggal, Mirna dan kedua temannya, S dan N, datang ke Kafe O pada sekitar pukul 17.00 WIB. Ketiganya kemudian memesan minuman yang berbeda, masing-masing es kopi Vietnam, Cocktail, dan Fashioned Sazarec.

Tak lama kemudian, hidangan itu pun tersaji di atas meja mereka. Saat S dan N menyedot minumannya, tidak ada perubahan apa pun pada diri mereka. Namun, ketika Mirna menyeruput es kopi Vietnam-nya untuk kali pertama, tubuhnya langsung kejang-kejang.

Setelah sempat dirawat sebentar di Klinik D, Mirna langsung dijemput suaminya yang kemudian langsung membawanya ke RS Abdi Waluyo di Menteng. Namun, nyawanya tak tertolong.

Saat ini, polisi tengah menyelidiki kasus tersebut. Tindakan yang dilakukan berupa pemeriksaan terhadap enam saksi. Selain S dan N, empat saksi lainnya merupakan karyawan kafe yang terdiri atas MA (31), RDS (21), YR (29), dan AT (26).

"Selain itu, kami juga mendatangi dan mengecek TKP, mencari barang bukti berupa sisa minuman, serta membawa sisa es dan cairan kopi itu ke Puslabfor (Polri)," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Suyatno, Jumat siang. (Baca: Wanita Ini Tewas Usai Menyeruput Es Kopi di Mal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com