Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Wartawan Ini Ditunjuk Ahok Jadi Lurah Pondok Kopi

Kompas.com - 09/01/2016, 09:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunjuk banyak anak muda untuk menjadi seorang lurah. Salah satunya adalah Erwin Lobo.

Siapa sangka, pria yang pernah sembilan tahun bekerja sebagai wartawan di harian Suara Pembaruan ini dipilih sang Gubernur menjadi Lurah Pondok Kopi, Jakarta Timur. 

Seusai pelantikan massal pejabat DKI, Jumat (8/1/2016) kemarin, Erwin berbagi pengalamannya hingga terpilih menjadi lurah Pondok Kopi.

"Sebelum jadi PNS, saya wartawan selama 9 tahun. Kemudian jadi CPNS angkatan 2010 saat umur saya 33 tahun," kata Erwin bercerita kepada Kompas.com

Saat itu, Erwin ditempatkan menjadi staf di Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta.

Beberapa tahun kemudian, Erwin dimutasi ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta.

Di sana, Erwin masih menjadi staf non-eselon. Kemudian pada November lalu, pria berkacamata ini mengikuti seleksi terbuka jabatan lurah yang digelar oleh Basuki. 

Akhirnya, pada Kamis (7/1/2016) malam, barulah Erwin mendapat kabar bahwa dirinya akan dilantik sebagai lurah Pondok Kopi.

Posisinya pun meningkat dari staf non-eselon menjadi pejabat eselon IV.

"Saya sudah kenalan dengan pegawai kelurahan di sana. Mantan Lurah Pondok Kopi-nya juga sekarang dipromosikan menjadi Sekcam (Sekretaris Kecamatan) Pasar Rebo," kata Erwin. 

Wilayah Pondok Kopi menjadi tantangan baru bagi Erwin. Sebab, selain jauh dari rumahnya di Bintaro, Jakarta Selatan, daerah tersebut juga merupakan wilayah perbatasan dengan Bintara, Bekasi.

Menurut Erwin, banyak terjadi kasus tindak pencurian kendaraan bermotor di sana. Oleh karena itu, ia juga harus membina kerja sama baik dengan kepolisian setempat.

"Tapi yang paling penting di Kelurahan Pondok Kopi tidak boleh sepersenpun ada pungutan. Siapapun lakukan itu, tanggung risikonya sendiri," kata Erwin. 

Selain itu, Erwin juga telah berencana ingin mencari satu lokasi untuk diusulkan menjadi ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).

Ia berencana turut menggandeng Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI serta Pemerintah Kota Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com