Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Mirna: Anak Saya Ada yang Jahati...

Kompas.com - 11/01/2016, 05:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Dermawan Salihin, ayah Wayan Mirna Salihin (27), sempat menolak jenazah putrinya diotopsi kepolisian lantaran tewas secara tidak wajar seusai meminum kopi di salah satu kafe di mal.

Namun, karena mencurigai ada yang tidak beres dengan kematian putrinya, Dermawan akhirnya mengizinkan otopsi tersebut.

Izin Dermawan diperoleh setelah pada Sabtu (9/1/2016) malam, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti, Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak, dan Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry ‎Heryawan menyambangi rumah duka Dharmais, Jakarta Barat.

Mereka membujuk Dermawan untuk mengizinkan jenazah putrinya diotopsi agar penyebab kematian dapat diketahui, dan demi kepentingan penyidikan.

"Anak saya ada yang jahatin. Saya pikir ini crime, dan polisi bilang butuh otopsi," kata Dermawan saat ditemui pada Minggu (10/1/2016) di Rumah Duka Dharmais, Jakarta Barat.

Dermawan pun mengikuti proses otopsi hingga pukul 03.00 WIB. Setelah selesai, baru jenazah Mirna dimakamkan di Bogor, Jawa Barat, pada Minggu.

"Akhirnya, saya relakan diotopsi. Katanya sih hasilnya lumayan. Saya sebagai orangtua tidak boleh banyak tahu," kata dia.

Dermawan pun menyerahkan penyidikan kasus ini sepenuhnya kepada para penegak hukum.

Ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua WNI dan WNA yang sudah bersimpati dalam kasus ini.

"Peristiwa ini diangkat di media sosial, dan ini baru kali pertama terjadi, bahkan sampai ramai di luar negeri‎," ungkapnya.

Pada awalnya, Dermawan mengaku menolak otopsi karena tidak tega. Sebab, bagian tubuh putrinya akan dibedah.

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com