Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Ojek dan Taksi, Korban Bom Sarinah Datang Sendiri ke RS

Kompas.com - 14/01/2016, 19:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para korban ledakan bom Sarinah yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto tidak semuanya diantar dengan menggunakan ambulans. Sebagian dari mereka ada yang datang sendiri. Mereka adalah para korban yang mengalami luka ringan.

"Ada yang datang sendiri dengan ojek, ada yang datang dengan taksi, ada yang sempat ke Puskesmas Tanah Abang dulu baru dirawat ke sini," kata Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani seusai menjenguk para korban di RSPAD, Kamis (14/1/2016).

Puan menyebutkan, selain di RSPAD, para korban luka lainnya juga ada dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RS Abdi Waluyo. Puan mengatakan, pemerintah akan menanggung semua biaya perawatan korban.

Tidak hanya yang mengalami luka berat, tetapi juga yang luka ringan.

"Pemerintah akan bertanggung jawab, baik yang operasi dan tidak sampai sembuh, sampai pulang ke rumah," ujar dia.

Ada sembilan korban ledakan bom Sarinah yang dirawat di RSPAD. Tiga diantaranya mengalami luka berat dan harus menjalani operasi.

Berikut nama-nama sembilan korban ledakan bom Sarinah yang dirawat di RSPAD:

- Budi Rachmat (35), beralamat di Grand Depok City Blok Anggrek No 2 H7. 

- Anggun Artikasati (24), beralamat di Condet, Jakarta Timur.

- Chaerul Islami Bin Muhdar Arifin (21), beralamat di Gang Tawakal, Grogol.

- Permana bin Asep Yanto (24), beralamat di Bojong Gede.

- Agus Kurnia bin Sudrajat (25), asal Sumedang.

- Aiptu Dodi Maryadi (48), anggota Unit Lalu Lintas Polsek Menteng.

- Aiptu Budiono, anggota Provost Polres Metro Jakarta Pusat.

- Yohanes Antonius Maria (48), warga negara Belanda yang beralamat di Jalan Nangka Nomor 106, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

- Morad Al Muneri (44), warga negara Aljazair.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com