Dia dan empat anggota kepolisian sempat baku tembak dengan teroris di depan tempat minum kopi yang terletak di kawasan Sarinah tersebut.
Saat itu, sejumlah teroris kabur ke dalam Starbucks.
"Kami baku tembak lama. Drot-drot-drot di depan Starbucks. Dia melempar bom dari Starbucks ke kami," kata Dedy kepada wartawan, Kamis.
Saat itu, dia menembak mati seorang teroris yang berada di Starbucks.
"Seorang teroris saya tembak. Setahu saya, yang mati lima orang, sipil dan teroris," ujarnya.
Dia tidak dapat mengetahui jumlah korban meninggal dari kejadian itu. Hanya, dia mengaku bahwa ada korban meninggal dunia.
Salah satu di antaranya merupakan warga negara asing (WNA), yang menderita luka tembak. Dia segera dilarikan ke rumah sakit. (Glery Lazuardi)