Sugito yang sempat diduga sebagai pelaku dibawa untuk disemayamkan di Karawang, Jawa Barat.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, jenazah Sugito dibawa keluar dari kamar jenazah RS Polri dengan peti mati berwarna cokelat sekitar pukul 14.15 WIB. Pada peti mati yang disiapkan telah ditempel identitas atas nama Sugito.
Sebuah mobil jenazah milik kepolisian digunakan untuk mengantar jenazah Sugito ke Karawang. Serah terima jenazah dilangsungkan sebelum jenazah Sugito diberangkatkan.
Pihak keluarga yang mewakili, Lutfi (38), ponakan korban, ditunjuk untuk menerima jenazah korban.
"Saya dari pihak yang ada di rumah sakit dan merawat jenazah, menyerahkan jenazah Pak Gito (Sugito). Apabila ada hal yang kurang berkenan, kami mohon maaf dari pihak rumah sakit," kata Kepala Instalasi RS Polri AKBP Jayus Suryanto, kepada pihak keluarga, saat serah terima di RS Polri, Jakarta Timur, Minggu sore.
Prosesi serah terima jenazah Sugito dihadiri pula pihak Densus 88. Surat kematian korban, diserahkan dulu pihak RS Polri kepada pihak Densus 88, sebelum akhirnya diberikan kepada pihak keluarga.
Setelah itu, jenazah korban dimasukkan ke ambulans, lalu diberangkatkan.
Sebelumnya, kepolisian menyimpulkan bahwa Sugito (42) adalah salah satu korban tewas saat ledakan bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
Sebelumnya, nama Sugito disebutkan kepolisian adalah bagian dari pelaku yang tewas.
"Dari hasil penyelidikan tim yang menangani kasus ini, didapati kalau Sugito hanya merupakan warga sipil, bukan terduga pelaku," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Minggu (17/1/2016).
Iqbal mengatakan, sebelumnya Sugito diduga pelaku karena berdasarkan keterangan saksi mata, ia jalan berdampingan dengan pelaku lainnya berinisial D.
Namun, setelah menemukan kecocokan pada identitas korban, kepolisian meyakini bahwa Sugito hanya korban ledakan bom.
"Kami sudah kroscek ke semua elemen dan DNA orangtua pun sudah kami cocokkan, ternyata semuanya cocok," kata Iqbal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.