JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tertawa ketika menanggapi sindiran pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, yang menyebut pedagang kaki lima (PKL) lebih takut terhadap Satpol PP dibanding teroris.
"Bagus dong, ha-ha-ha. Di satu pihak, ini membuktikan bangsa kita adalah bangsa yang kuat dan enggak takut kepada ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) gitu lho, ya kan," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (20/1/2016).
Basuki mengatakan, PKL yang takut kepada Satpol PP adalah PKL yang melanggar aturan. Sementara itu, PKL yang tidak melanggar aturan tidak akan ditertibkan oleh Satpol PP.
"Kalau PKL takut Satpol PP, berarti mereka sadar perlu ditertibkan. Saya kan enggak mengusir mereka. Malah kami lagi siapin mau kasih kredit ke mereka," kata Basuki.
Yusril sebelumnya menyebut PKL lebih takut kepada Satpol PP di bawah kendali Basuki dibanding ancaman teroris yang dikendalikan ISIS dari Suriah.
Hal itu terbukti dari sikap beberapa PKL yang memilih tetap berdagang saat peristiwa ledakan bom di seputar Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) lalu, terjadi.
Salah satu PKL yang tetap mempertahankan dagangannya adalah tukang sate, Jamal. Ia mendadak tenar setelah netizen mengunggah fotonya yang masih sibuk mengipasi sate. Padahal, 100 meter dari lokasi berjualan, terjadi ledakan dan penembakan oleh sejumlah teroris.
Jamal juga mengaku lebih takut kepada Satpol PP dibanding teroris. Sebab, gerobaknya pernah diangkut ke Cakung, Jakarta Timur, oleh Satpol PP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.