Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Parkir "Off Street" di Jakarta Direncanakan Naik hingga 100 Persen

Kompas.com - 21/01/2016, 12:58 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tarif parkir dalam gedung atau off street di wilayah DKI Jakarta akan dinaikkan. Kenaikannya direncanakan mencapai 100 persen.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, dengan kenaikan itu, maka biaya parkir kendaraan roda empat nantinya bisa Rp 50.000 per dua jam.

"Kalau bisa kita naikkan nanti bisa sampai Rp 50.000 per dua jam," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Andri mengatakan, tujuan dari penerapan kebijakan tersebut adalah untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

Ia mengatakan kemungkinan besar rencana itu direalisasikan setelah rute layanan bus ke kawasan penyangga diperluas dan tarifnya bisa ditekan menjadi hanya Rp 3.500.

"Tidak hanya di Jakarta, kita akan teruskan hingga ke Bodetabek terintegrasi," ujar dia.

Salah satu layanan bus ke kawasan penyangga yang ada saat ini adalah transjabodetabek yang dijalankan oleh Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).

Beberapa waktu lalu, Direktur Utama PPD Pande Putu Yasa mengatakan, sudah mencapai kesepakatan dengan PT Transportasi Jakarta untuk pembayaran dengan sistem rupiah per kilometer.

Dengan sistem ini, nantinya penumpang transjabodetabek yang berangkat atau hendak menuju kota-kota penyangga tidak perlu lagi membayar biaya tambahan. Sebab  mereka cukup membayar tarif seperti yang diterapkan dalam layanan transjakarta, yakni Rp 3.500.

Tidak hanya itu, tadi pagi, Pande secara simbolis menerima tambahan 600 unit bus berstandar bus rapid transit (BRT) penugasan dari Kementerian Perhubungan.

Bus-bus itu nantinya akan digunakan untuk memperkuat layanan transjabodetabek. Pengoperasiannnya ditargetkan sudah bisa dilakukan pada Februari mendatang.

"Tergantung kecepatan pengurusan surat-suratnya. Kalau cepat, Februari nanti semuanya sudah bisa jalan," kata dia saat dihubungi, Senin (18/1/2016).

Beberapa waktu lalu, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menyatakan ingin agar jumlah bus yang melayani rute dari kota penyangga ke Jakarta ditambah.

Selanjutnya, ia ingin bus-bus tersebut terintegrasi secara pembayaran dengan layanan bus transjakarta. Jadi, tarif yang akan dikenakan kepada penumpang hanya Rp 3.500.

Dengan cara ini, ia yakin warga kota penyangga pengguna sepeda motor akan mau meninggalkan kendaraannya itu dan beralih menggunakan angkutan umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com