Makin kerapnya isu tersebut dipublikasikan di sejumlah kanal media massa membuat perbincangan di linimasa media sosial seperti Twitter juga cenderung turut ramai.
Sejumlah berita termutakhir, seperti kunjungan musisi Ahmad Dhani yang juga bakal maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta pada 2017, turut menambah keriuhan perbincangan.
Seperti diwartakan laman Kompas.com, kunjungan Dhani itu dilakukan pada Senin kemarin.
Salah satunya seperti diutarakan Willmen TB Panjaitan dengan akun @willmen46 yang menulis: cukup respect untuk karya musikny tp tdk dgn sikap ny, cm cari sensasi --> Itu diunggahnya untuk menanggapi tautan berita laman Kompas.com dengan judul: Ahmad Dhani "Menantang" Ahok di Kalijodo.
cukup respect untuk karya musikny tp tdk dgn sikap ny, cm cari sensasi --> Ahmad Dhani "Menantang" Ahok di Kalijodo https://t.co/IOShdkYjOA
— Willmen TB Panjaitan (@willmen46) 16 Februari 2016
Sementara pengguna akun seperti @Doagung lebih memilih untuk menyoroti daerah asal sebagian orang yang melakukan aktivitas di kawasan Kalijodo yang relatif lekat dengan prostitusi dan perjudian.
Ini dilakukannya saat ia menulis: @prastow seharusnya yg ditegur itu ya daerah pengirim pekerja di kalijodo, kepala daerah gak malu apa?
Terdapat pula pengguna Twitter yang menaruh perhatian pada kelanjutan setelah penertiban kawasan Kalijodo yang cenderung dapat diidentikkan dengan penggusuran.
Ini seperti dilakukan Ferry Wardiman dengan akun @ferrywar yang menulis: Tunjukkan dulu harus pindah ke.rusun mana, baru gusur #Kalijodo.
Tunjukkan dulu harus pindah ke.rusun mana, baru gusur #Kalijodo
— Ferry Wardiman (@ferrywar) 16 Februari 2016
Adapun pengguna akun @harun_nugraha menulis: Selama jalur hijau bs d alihkan kpd tmpat yg lbh murah biaya&resikonya,mk penggusuran hrs d hindarkan.#kalijodo.
Kekhawatiran soal keadaan yang bakal mungkin terjadi setelah penertiban diekspresikan pula oleh sebagian pengguna Twitter.
Ini, misalnya, dilakukan Julian Widya Perdana dengan akun @JulianWidya yang mengatakan: Setelah pekerja Doli pindah ke BandarBaru, apakah akan terjadi fenomena yg serupa di Kalijodo.
(Ingki Rinaldi).
-----
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Selasa, 16 Februari 2016, dengan judul "Perbincangan Rencana Penertiban Kalijodo".