Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lamborghini Bodong Jadi "Peluru" Ahok Serang Lulung

Kompas.com - 18/02/2016, 07:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Perseteruan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana seperti tak ada habisnya.

Saat Lulung gencar menyerang Ahok di media massa, Ahok menyerang balik dengan "peluru" pamungkasnya, yakni mobil mewah Lamborghini bodong yang pernah digunakan Lulung saat acara pelantikan anggota DPRD periode 2014-2019. 

Ahok pertama kali ungkit soal Lamborghini bodong Lulung itu ketika dia Ahok dianggap tidak sanggup mengatasi masalah Kalijodo.

"Mohon dibantu juga kalau punya Lamborghini itu, pelat nomornya jangan bodong, biar bayar pajak. Jadi kalau kaya, terus punya Lamborghini, STNK-nya yang bener bayar pajak gitu lho. Bantu kita supaya pendapatan pajak kita nambah," kata Ahok sambil tertawa ketika menanggapi kritikan Lulung.

Ketika Lulung dan puluhan anggota DPRD DKI Jakarta lainnya menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menanyakan perkembangan kasus dugaan penyalahgunaan dana dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras pada APBD Perubahan 2014, Lulung juga menyebut penertiban Kalijodo sebagai pengalihan isu atas dugaan korupsi RS Sumber Waras.

Saat tudigan itu ditanyakan wartawan kepada Ahok, ia lagi-lagi menyindir Lulung dengan Lamborghini-nya.

"Saudara Lulung, kalau punya Lamborghini tuh bayar pajak," kata Ahok.

Menurut Ahok, justru Lulung yang kemungkinan akan ditangkap KPK. Menurut Ahok, Lulung seharusnya melapor peminjaman mobil Lamborghini kepada KPK. Mobil itu termasuk barang gratifikasi.

"Dia mungkin mau ditangkap KPK karena gratifikasi. Tapi sayang laporan gratifikasi itu 45 hari kerja, padahal sudah cerita tahun lalu," kata Ahok.

Reaksi Lulung

Lulung menanggapi santai "peluru" yang ditembakkan Ahok. Sambil tertawa, Lulung mengatakan isu Lamborghini bodong tersebut sudah basi.

"Lamborghini sudah basi, memang enggak ada isu lain?" ujar Lulung.

Sambil tertawa, dia mengatakan, seharusnya Ahok tidak perlu heran jika dia punya Lamborghini. Banyaknya usaha sampingan membuat Lulung tak sulit memiliki kendaraan bernilai miliaran rupiah itu.

Ucapan Lulung kali ini tak jauh beda dengan perkataanya dulu saat wartawan bertanya soal Lamborghini itu. Ketika itu, Lulung bahkan bilang bahwa dirinya memiliki lima mobil mewah  di garasi rumahnya.

"Lo lihat saja semua kembangnya kebanyakan dari tokoh-tokoh sama yang punya toko di Tanah Abang. Ini usaha dari pungut sampah di sana (Tanah Abang) sampai jadi politikus ya begini ini," kata Lulung berseloroh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com