Tak lama kemudian, ledakan cukup keras terdengar dan mengakibatkan robohnya atap rumah Zainaldi. Adapun Zainaldi diduga sebagai pengoplos gas.
"Pas ada ledakan itu, anak pertama Zainaldi, Syahreza (13), langsung turun ke bawah, lalu lihat ruang tamu sama dapurnya sudah terbakar," kata Kapolresta Tangerang Komisaris Besar Irman Sugema saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/2/2016).
Setelah ledakan, Syahreza menemukan ibunya, Agustina, terkapar di lantai. (Baca: Tabung Gas Meledak di Rumah Pengoplos, Satu Orang Tewas)
Syahreza bersama dengan adiknya, Gaisha (7), kemudian berlari mencari Zainaldi untuk meminta pertolongan.
Zainaldi pun mencari kunci mobil dan membawa istri serta anaknya yang paling kecil, Alfard (2), keluar dari rumah.
Mereka semua dibawa Zainaldi ke Rumah Sakit Ciputra, Citra Raya, untuk dirawat. Dari kejadian ini, Alfard dinyatakan meninggal di tempat.
Sementara itu, Agustina kritis dengan 93 persen luka bakar, sedangkan anak kedua Zainaldi mengalami luka bakar 80 persen, dan dirawat intensif di rumah sakit.
Adapun Zainaldi mengalami luka bakar 26 persen, tetapi kondisinya sudah membaik. Sejauh ini, polisi belum memeriksa Zainaldi.
"Zainaldi ini kan pelaku sekaligus korban. Kami tunggu kondisinya membaik dulu, sekarang belum diperiksa," kata Irman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.