Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris di Cisauk Menghilang dari Rumah Sebelum Bom Thamrin

Kompas.com - 22/02/2016, 16:38 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — DA (39), terduga teroris yang ditangkap di Perumnas Suradita, Cisauk, Kabupaten Tangerang, tidak pulang ke rumahnya selama tiga bulan sebelum ledakan bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016.

Diduga, DA memiliki kaitan dengan kasus teror bom Thamrin pada Januari lalu.

Pria yang ditangkap pada Minggu (21/2/2016) itu juga diduga terkait dengan teror bom di Hotel JW Marriott pada 2003 dan 2009.

(Baca: Terduga Teroris di Cisauk Terkait Kasus Bom Marriott dan Thamrin)

"DA menghilang sebelum teror di Thamrin. Setelah (bom) Thamrin kejadian, dia dipantau terus, sampai pekan ini dia mulai kelihatan kembali ke rumahnya," kata Kapolres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/2/2016).

Ayi tidak mengungkapkan lebih lanjut peran DA dalam kasus bom di Jakarta beberapa waktu lalu itu. Sebab, menurut dia, hal tersebut merupakan ranah Densus 88 Antiteror.

Adapun dari data yang dihimpun, DA sudah cukup lama tinggal di Cisauk bersama istri dan lima orang anaknya.

Sehari-harinya, DA dikenal sebagai orang yang bekerja memperbaiki alat-alat elektronik. DA juga sering pergi dari rumah lebih dari sehari untuk bekerja.

DA juga diduga masih satu jaringan dengan kelompok teroris Abu Roban. (Baca: Terduga Teroris yang Ditangkap di Tangerang Diduga Terkait Bom Cimanggis)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com