Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Warga Kalijodo Minta Komnas HAM Turun Saat Pembongkaran

Kompas.com - 28/02/2016, 17:07 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum warga Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Razman Arif Nasution, meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia untuk turun tangan saat pembongkaran area tersebut, Senin (29/2/2016) besok.

Razman mengatakan, kedatangan Komnas HAM ke Kalijodo itu berguna untuk memantau perkembangan saat dilangsungkan pembongkaran.

"Di mana taring Anda (Komnas HAM)? Enggak usah bicara soal pelanggaran HAM yang lain, apakah anak-anak, orang tua, atau pemerkosaan. (Di Kalijodo) ini apa? Pemerkosaan hak," kata Razman di Kalijodo, Minggu (28/2/2016).

Selain Komnas HAM, Razman juga meminta DPRD DKI Jakarta untuk turut andil. Menurut dia, DPRD juga turut bertanggung jawab menjalankan fungsi pengawasan, legislasi, dan penganggaran untuk kawasan itu.

Razman beralasan bahwa pembongkaran di kawasan ini tidak tertera dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun 2016.

"Pemerintah termasuk dengan Kemendag, Kemensos, dan Kemenkes tolong inventarisasi. Menurut pengakuan petugas kesehatan, tahun 2015 dari 200 warga, ada 40 yang terkena HIV AIDS. Kita inventarisasi juga ada 300 sampai 500 PSK. Itu ke mana perginya?" ucap dia.

Razman menyatakan bahwa ada dua warga yang mencabut berita acara pemeriksaan (BAP) pada operasi penyakit masyarakat (pekat) beberapa waktu lalu. Kedua warga itu adalah Kunarso dan Thamrin. Mereka terpaksa memberikan keterangan lantaran kondisi fisik yang terguncang.

"Saat mereka diperiksa, mereka tengah kebingungan dan dalam kondisi fisik serta psikis yang terguncang," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com