Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok di Antara Prinsip Teman Ahok dan Harga Diri PDI-P

Kompas.com - 03/03/2016, 07:43 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berada di antara dua pilihan.

Di satu sisi, ada komunitas relawan Teman Ahok yang mengusungnya untuk ikut Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen.

Sementara itu, di sisi lainnya, partai pemenang pemilihan umum, PDI-Perjuangan, menunjukkan ketertarikannya untuk mengusung Basuki dalam Pilkada DKI mendatang.

Sejauh ini, Teman Ahok  telah mengumpulkan lebih dari 700.000 fotokopi KTP untuk mengusung Basuki melalui jalur indepden.

Mereka ditarget untuk mengumpulkan minimal 1 juta fotokopi KTP. (Baca: Godaan PDI-P Jadi Ujian Konsistensi Ahok).

Basuki pernah menyatakan akan maju melalui jalur independen apabila Teman Ahok berhasil mencapai target 1 juta fotokopi KTP.

Bersamaan dengan upaya yang dilakukan Teman Ahok, PDI-P juga berupaya melakukan pendekatan.

Apalagi, Basuki memiliki kedekatan khusus dengan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Lantas, siapa yang akan dipilih Basuki nantinya? Pria yang dikenal dengan nama Ahok ini terpaksa harus memilih salah satu dari dua kekuatan itu.

Sebab, masing-masing kekuatan itu memiliki prinsip dan harga diri yang diperjuangkan. Basuki pun sempat menunjukkan kebingungannya dalam memilih.

Dia mengaku ada satu permasalahan dalam berkomunikasi dengan PDI-P. (Baca: Ahok: Masalahnya, PDI-P Tidak Mendukung Teman Ahok).

Karena partai itu memiliki 28 kursi di DPRD DKI, mereka dapat mengusung calon gubernur sendiri. 

"Masalahnya, PDI-P merasa mereka mau mengusung (calon gubernur) karena dia mampu. (PDI-P) tidak mau mendukung Teman Ahok," kata Basuki di Balai Kota, Senin (22/2/2016).

Prinsip Teman Ahok

Sejak kelahirannya, Teman Ahok memang memperjuangkan agar Basuki ikut Pilkada DKI melalui jalur independen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com