Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyidik Polda Periksa Gorong-gorong di Jalan Medan Merdeka Selatan

Kompas.com - 03/03/2016, 15:06 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mendatangi lokasi gorong-gorong yang ditemukan kulit kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Polisi datang melakukan pemeriksaan.

Pantauan Kompas.com, Kamis (3/3/2016) sekitar pukul 14.30 penyidik yang datang berjumlah sekitar lima orang. Polisi datang menemui pekerja Dinas Tata Air yang masih melakukan pengangkatan bungkus kabel dari dalam gorong-gorong.

Salah satu polisi, turun masuk ke dalam gorong-gorong. Tidak terlihat perlengkapan khusus yang dibawa polisi, hanya celana yang tahan air digunakan.

Sekitar 15 menit kemudian petugas itu keluar. Salah satu anggota menyebutkan kedatangan dalam rangka pemeriksaan.

"Iya seperti itu (pemeriksaan)," singkat penyidik, di lokasi, Kamis sore.

Polda Metro Jaya telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki temuan kulit kabel yang menghambat saluran air di selokan Jalan Medan Merdeka Selatan.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Mujiyono seusai bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota, Kamis (3/3/2016).

"Kami masih melakukan penyelidikan. Hasilnya nanti disampaikan kalau sudah tuntas," kata Mujiyono. (Baca: Pasukan Oranye Angkut Kulit Kabel dari Selokan hingga Malam Hari)

Tim khusus dari Polda Metro Jaya itu sudah langsung menyambangi tempat kejadian perkara. Tim itu juga telah berkoordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait untuk menyelidiki pemilik kulit kabel itu.

"Kami masih selidiki siapa yang naruh benda-benda itu. Kapan ditaruh dan untuk apa ditaruh," kata Mujiyono. Ia mengatakan, kulit kabel serta temuan lain yang telah dikumpulkan petugas dijadikan barang bukti.

"Sampelnya sudah saya ambil untuk proses penyelidikan. Sampel masih diperiksa di laboratorium," kata Mujiyono.

Kompas TV Sampah Kabel, Walkot: Ini Perbuatan Kriminal!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com